Ternyata Potensi Masalah Gedung Expo Sampit Sudah Diperingatkan sejak Awal

Gedung Expo Sampit Disebut Proyek Ambisius yang Terlalu Nekat untuk Dieksekusi

gedung expo sampit
TERBENGKALAI: Kondisi bangunan gedung expo yang terbengkalai bertahun-tahun di Jalan Tjilik Riwut, Selasa (9/7/2024). (HENY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Pembangunan Gedung Expo Sampit merupakan proyek ambisius yang terlalu nekat dieksekusi. Peringatan sejumlah kalangan bahwa pekerjaan itu penuh ”duri” jadi angin lalu. Penggarapan tetap dilaksanakan dengan anggaran miliaran.

Radar Sampit merekam sejumlah peristiwa seputar pembangunan gedung senilai sekitar Rp31,7 miliar itu. Jadi salah satu dari item proyek tahun jamak yang dicanangkan Pemkab Kotim pada 2018 silam.

Bacaan Lainnya

Pembangunan direncanakan melalui tahun anggaran 2018-2020. Alokasi anggaran untuk tahun pertama sebesar Rp5 miliar. Namun, karena tidak ada pelaksanaan di lapangan, anggaran tersebut masuk Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) tahun 2018.

Sorotan dari DPRD Kotim bergelombang memprotes proyek tersebut, karena Pemkab Kotim untuk tidak lagi melanjutkan pembangunan yang harusnya dimulai tahun 2018.

Setahun berikutnya, 2019, dianggarkan lagi sekitar Rp15 miliar. Namun, proyek itu baru dilelang akhir tahun anggaran. Alhasil, pekerjaan fisik saat itu masih di kisaran 10 persen yang dikerjakan kontraktor.

Baca Juga :  Terkena OTT KPK, Rektor Unila Diduga Terima Suap Penerimaan Mahasiswa

Anggota DPRD Kotim Rimbun saat itu mengatakan, proyek tersebut sudah ditolak Komisi II DPRD Kotim periode 2014-2019. Pelaksanaan di lapangan digarap oleh kontraktor PT Heral Eranio Jaya dan Supervisi CV Mentaya Geographic Consultindo.

Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, termasuk Kotim, membuat proyek sempat molor. Polemik penganggaran gedung tersebut terus berlanjut dari DPRD periode 2014-2019. Kemudian bergulir lagi tahun 2020, ketika wakil rakyat berganti periode.

Protes keras disampaikan anggota Fraksi Golkar Muhammad Arsyad. Setelah mempelajari ulang rencana kerja dan anggaran Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kotim, dia menemukan adanya ketidakberesan dalam perencanaan.

Mantan Ketua DPRD Kotim Jhon Krisli yang turut menyetujui pembangunan tersebut mengatakan, Gedung Expo Sampit yang menelan anggaran puluhan miliar tersebut belum difungsionalkan untuk kegiatan expo maupun bazar UMKM sesuai peruntukannya.

Dalam perkara yang tengah diusut Polda Kalteng, Jhon mengaku pernah diperiksa sebagai saksi.



Pos terkait