Tingkat Kelulusaan SMK Negeri 1 Sampit Capai 99 Persen

Tingkat Kelulusaan SMK Negeri 1 Sampit Capai 99 Persen
SAMPAIKAN KELULUSAN: Kasubbag Penyelenggaraan Tugas Pembantuan untuk SMA dan SMK Disdik Kotim Asyari bersama Kepala SMK Negeri 1 Sampit Lismayani, sebelum menyampaikan kelulusan.

SAMPIT– Tingkat kelulusan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sampit mencapai 99 persen. Dari 401 siswa kelas XII yang mengikuti ujian hanya 4 orang tidak lulus.

Kepala SMK Negeri 1 Sampit Lismayani menjelaskan 1 persen yang diynatakan tidak lulus tersebut di antaranya 2 orang berhenti dan tidak menikuti ujia, 1 orang meninggal dunia, dan 1 orang tidak memenuhi criteria capaian.

Bacaan Lainnya

Adapun pengumuman kelulusan di SMK Negeri 1 dilaksanakan secara dalam jaringan. Siswa dapat  mengetahui  kelulusan dengan mengakses halaman web, dengan memasukan nomor induk siswa dan kata sandi, pada jam yang ditentukan sekolah.

”Siswa dapat mengetahui kelulusannya tanpa harus berkumpul. Kita harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan ini,” pungkas Lismayani

Beradasarkan data Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur ada  sebanyak 2.338 pelajar SMK di Kotawaringin Timur yang menerima pengumuman kelulusan. Jumlah tersebut terdiri dari 24 SMK meliputi 15 sekolah negeri dan 9 sekolah swasta.

Baca Juga :  Bupati Kotim Minta Jajarannya Tingkatkan Kinerja pada 2023

Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Penyelenggaraan Tugas Pembantuan untuk SMA dan SMK Disdik Kotim Asyari  mengatakan pengumuman kelulusan dilaksanakan oleh masing-masing sekolah. Mekanismenya pengumumannya pun diserahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah.

”Semua kami percayakan ke pihak sekolah baik waktu dan mekanismenya,” ujar Asyari.

Dijelaskannya berdasarkan Surat Edaran Mendikbud Nomor 1 tahun 2021, ujian nasional yang kini ditiadakan. Sebagai syarat pun harus dipenuhi peserta didik agar dapat dinyatakan lulus dan dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

”Di antaranya yakni; harus menyelesaikan pembelajaran dibuktikan dengan rapor tiap semester, mendapat nilai sikap atau perilaku minimal baik (B), dan mengikuti ujian yang dilaksanakan satuan pendidikan,” jelas Asyari.

Asyari belum bisa menyebutkan presentasi kelulusan siswa SMK di Kotim secara keseluruhan. Namun dia berharap, lulusan SMK dapat menciptakan sumber daya manusia yang mandiri. Selain itu bisa menyesuaikan diri, baik di dunia usaha maupun dunia kerja.(oes)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *