Pangsa pasar dari fashion item di tokonya sendiri adalah remaja usia belasan hingga kaum ibu-ibu. Harga yang ditawarkan pun sangat bersahabat dan terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah, mulai dari Rp 30 ribu. Bahkan ada yang dibandrol dengan harga Rp 5.000 untuk aneka aksesoris.
“Barang-barang kami harganya tidak ada yang di atas Rp 200 ribu, itulah kenapa namanya serba harga murah,” tambah Desy.
SHMG ini dimulai dengan nama Serba 50Ribu Sampit di tahun 2014, berawal dari sebuah toko kecil di Jalan Tartar. Kepindahannya ke lokasi baru di tahun 2020 bertepatan dengan pandemic Covid-19 yang mulai mewabah, sehingga usahanya pun ikut terdampak, namun seiring berjalannya waktu, dimana pandemic Covid-19 mulai melandai, penjualan mereka pun menunjukan grafik peningkatan.
“Rencana opening sempat tertunda karena pandemi Covid-19, bahkan kita bingung nasib karyawan bagaimana, akhirnya kemarin sempat kita siasati jam kerjanya per shift. Yang penting mereka jangan sampai kehilangan pekerjaan dulu. Alhamdulillah sekarang sudah bisa bekerja full mereka,” ungkap Desy.
Selain di Sampit, mereka juga membuka cabang di Palangka Raya dan Pangkalan Bun, dengan total karyawan sekitar 50 orang. Pelanggannya pun tidak hanya berasal dari kota Sampit namun juga dari beberapa kabupaten tetangga.
Di tengah pandemi Covid-19 ini mereka juga dengan ketat menerapkan protokol kesehatan bagi siapa saja yang akan berkunjung ke Toko SHMG. Kaum hawa pecinta fashion bisa datang di hari apa saja, karena toko buka setiap hari, mulai dari pukul 08.00 WIB – 21.00 WIB. (yn)
