Sujarwo yang sudah emosi memukulkan tongkat tersebut ke arah kepala Handayani. Pemukulan itu diketahui Revandra. Bocah berusia 9 tahun itu kemudian masuk ke dalam kamar untuk menolong neneknya. Sujarwo lantas keluar, menyiramkan solar ke ruang tamu, kemudian membakarnya. Diduga dia ingin bunuh diri bersama seluruh keluarganya.
Ketua RT 02/RW 02 Heru Setiawan juga mengatakan bahwa di di internal keluarga Sujarwo sudah sering cekcok sejak bulan suci Ramadan lalu. Sudah pernah dilakukan mediasi dengan bantuan perangkat desa. Namun akhir-akhir ini Sujarwo kembali sering berulah.
Menurut Heru, Handayani bahkan sudah tidak berada di rumah Sujarwo sejak dua bulan terakhir. Dia memilih tinggal di rumah Erickawati bersama cucu-cucunya. Handayani juga memboyong dagangan sembako miliknya ke rumah anaknya tersebut.
”Pak Sujarwo dulu bekerja sebagai sopir truk. Sekarang sudah tidak bekerja lagi,” ujarnya. Karena tidak memiliki pekerjaan itulah, warga menduga Suarwo mengalami depresi. Tidak ada pemasukan sehari-hari dan kerap marah.
Sampai akhirnya, petaka itu terjadi pada Rabu malam. Sujarwo kembali berulah dengan membakar rumah anaknya. Hasil pemeriksaan terbaru yang dilakukan pihak kepolisian menunjukkan bahwa tubuh Sujarwo ikut terbakar. Kemungkinan terkena bahan bakar yang dia siramkan di dalam rumah Erickawati, kemudian tersulut api. Sujarwo juga diduga mengalami sesak napas sebelum akhirnya meninggal. (pri/fat/sla)