Radarsampit.com – Dulu Biro Jodoh menjadi pihak yang cukup berjasa dalam mencari pasangan, itu sebelum aplikasi kencan online seperti Tinder, Tantan, Badoo, dan lainnya populer di jagat maya. Bahkan kala itu iklan biro jodoh alias ‘mak comblang’ juga sempat bersliweran dimedia massa cetak.
Belakangan, jasa tersebut sirna berkat kehadiran beragam aplikasi kencan online.
Sayangnya, aplikasi kencan online ternyata tidak hanya digunakan untuk mencari pasangan baik-baik. Justru aplikasi ini juga menjadi sumber masalah, termasuk selingkuh dan penipuan.
Hasil survei yang dilakukan Populix menyebutkan bahwa banyak aplikasi kencan online yang justru digunakan untuk penipuan dan selingkuh.
Adapun aplikasi kencan online yang disurvei yakni Tinder, Tantan, Bumble, Omi, Dating.com, Badoo, Taaruf.id, OkCupid, dan Muslima.
COO dan Co-Founder Populix Eileen Kamtawijoyo mengatakan, kehadiran aplikasi kencan online semakin menjamur di Indonesia.
Hal itu memperlihatkan peran teknologi digital dalam membentuk kebiasaan baru untuk membangun hubungan, termasuk dalam mencari pasangan hidup.
“Data memperlihatkan bahwa aplikasi kencan utamanya tidak digunakan untuk mencari pasangan hidup,” ungkapnya, seperti ditulis JawaPos.com, Sabtu (2/3/2024).
“Sebaliknya, digunakan untuk mendapatkan teman chat, penasaran ingin mencoba, dan untuk bersenang-senang,” sambung Eileen.
Eileen menjelaskan, waktu penggunaan aplikasi kencan online. Umumnya pada malam hari. Persisnya para pengguna telah selesai menyelesaikan kegiatan hariannya.
Ia juga menyebut tingginya pengguna aplikasi kencan online baru terjadi dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Hal itu menunjukkan bahwa aplikasi kencan merupakan fenomena yang masih relatif baru.
Menariknya, sebanyak 37 persen pengguna menyatakan keraguan mereka menemukan pasangan hidup melalui aplikasi kencan online.
Di sisi lain, dari total responden yang menggunakan aplikasi kencan online, hanya 20 persen yang berhasil menemukan pasangan dan lanjut ke jenjang pernikahan atau hubungan yang serius.