”Kami juga menyediakan asrama dengan kapasitas 300 orang. Untuk peserta didik yang memiliki orang tua yang sibuk, bisa dititipkan sampai zuhur dan bisa bermalam. Ini yang membedakan sekolah kami dengan sekolah lain,” kata Rohani kepada Radar Sampit, Senin (20/6).
Yayasan Annida Qolbu yang sudah dirintis sejak tahun 1997 mulanya merupakan sebuah rumah yang menampung anak-anak yatim piatu. Sejak tahun 2019, Yayasan Panti Asuhan Annida Qolbu berkembang menjalankan misi pendidikan mulai dari jenjang PAUD, TK hingga SD.
”Sekarang ada 50 anak panti asuhan yang kami asuh. Selama panti ini berdiri, sudah banyak alumni panti asuhan yang sukses bekerja, ada yang menjadi pegawai, dosen, dan penulis buku,” kata Rohani.
Pendirian yayasan yang dibangun Rohani didasari atas pengalamannya yang terlahir sebagai anak yatim.
”Saya juga anak yatim piatu. Saya bertekad mendirikan yayasan ini tujuannya untuk kemashlahatan umat. Saya tidak ingin anak-anak yatim piatu tidak memiliki tujuan hidup yang jelas. Anak yatim juga berhak meraih kesuksesan. Karena itu, dengan segala keterbatasan yang ada, saya menjalankan program menggratiskan pendidikan khusus anak yatim piatu,” tandasnya. (hgn/ign)