Apakah dia seperti yang dikatakannya? Apakah dia mudah marah atau menyimpan dendam? Atau apakah dia membuat hidup orang lain sedikit lebih baik?
4. Mereka tidak percaya pada gosip
Menyebarkan rumor adalah bentuk penusukan dari belakang—merusak kepercayaan seseorang tanpa sepengetahuannya. Tentu, sesekali berbagi cerita menarik itu menyenangkan, tetapi mengkhianati rahasia atau mengambil risiko menyakiti orang lain bukan sekadar omong kosong.
Jika dia mengkhianati orang lain dalam hidupnya, dia akan mengkhianatimu.
5. Mereka memperhatikan bagaimana komitmen sehari-hari ditangani
Apakah dia datang tepat waktu? Apakah dia menepati janjinya? Keandalan dalam hal-hal kecil akan membuat Anda percaya diri dalam menghadapi masalah besar.
Apa yang dikatakan keluarga dan teman-teman dekatnya tentang dia? Apakah mereka tampak percaya bahwa dia akan menepati janjinya?
6. Mereka cenderung menyalahkan orang lain
Pria mengalihkan kesalahan pada wanita cerdas yang memutuskan untuk mempercayai seorang pria
Orang yang dapat dipercaya akan bertanggung jawab atas kesalahan mereka daripada menyalahkan orang lain.
Waspadalah terhadap taktik manipulasi yang disebut DARVO (Deny, Attack, Reverse Victim and Offender) dan cobalah untuk mengenalinya pada calon pasangan Anda sejak dini.
Sering kali, momen-momen tersebut muncul dalam diskusi yang ringan dan akan menjadi lebih buruk saat Anda menjadi lebih dekat dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama.
Carilah juga siapa yang menjadi “orang jahat” dalam semua ceritanya. Apakah dia pernah bertanggung jawab atas perannya dalam keluhan masa lalu atau drama masa kininya atau selalu orang lain?
7. Mereka tidak menampik pernyataan berlebihan
Apakah dia mengatakan hal-hal yang tampaknya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan? Jika ya, mungkin memang begitu.
Setiap orang terkadang melebih-lebihkan, tetapi seseorang yang cenderung melebih-lebihkan untuk tujuan manipulasi akan melebih-lebihkan sampai pada titik di mana hal itu hanya sedikit jauh dari kebohongan.
