SAMPIT, radarsampit.jawapos.com – Aktivitas jual beli di sekitar Jalan Sukabumi, tepatnya kawasan luar Pasar Keramat, Sampit, Kalimantan Tengah mulai kembali berjalan meski belum sepenuhnya normal setelah pembongkaran lapak pedagang sehari sebelumnya.
Penertiban oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kotawaringin Timur pada Senin (28/7/2025) lalu menyisakan sejumlah pedagang yang kini memilih membongkar lapak secara mandiri.
Pantauan Selasa (29/7/2025) pagi sekitar pukul 08.00 WIB, suasana jalanan di sekitar lokasi sudah terlihat lebih lengang.
Beberapa pedagang yang sebelumnya berjualan di pinggir jalan kini mulai mundur. Sebagian bahkan memilih bertahan dengan menggelar dagangan di teras bangunan.
Sejumlah lapak semi permanen tampak dibongkar oleh pemilik atau penyewa, agar material bangunan seperti kayu atau seng masih bisa digunakan kembali.
Salah satu pedagang yang membongkar lapaknya sendiri adalah Siti Maesah. Sehari-hari dia berjualan pakan kucing di lokasi tersebut.
”Lapak ini saya sewa Rp8 juta setahun. Sejak dua hari lalu, saya bayar tukang untuk bantu bongkar, sehari Rp150 ribu. Sampai sekarang belum selesai karena bongkarnya nggak bisa langsung beres,” kata Siti saat ditemui di tengah aktivitas pembongkaran.
Siti mengaku telah menerima informasi penertiban sejak beberapa waktu lalu. Ia bahkan pernah mengajak diskusi pemilik tempat sewanya untuk membongkar lebih dulu lapak tersebut.
Namun, prosesnya tak semudah itu, karena harus menunggu keputusan dan kesiapan pedagang lain.
”Saya sempat bilang ke yang punya tempat, ayo kita bongkar duluan. Saya bilang, kalau sampai waktunya, ya dibongkar juga. Tapi, karena menunggu yang lain, akhirnya malah jadi berantakan, kelihatan kumuh. Kalau bongkar satu-satu kan lebih rapi. Makanya saya bilang kemarin bongkar duluan saja, biar cepat beres,” ungkapnya.
Selama dua hari pembongkaran, Siti tidak bisa berjualan. Dampaknya langsung terasa. Mulai dari hilangnya omzet harian hingga biaya tambahan untuk membayar tukang.
”Jelas rugi. Belum ada pemasukan dua hari ini, masih sibuk bongkar. Belum lagi nanti kemas-kemas. Tapi, mau bagaimana lagi. Kami ikut aturan pemerintah saja. Kalau memang dianggap salah, ya kami mundur,” ujarnya pasrah.