SAMPIT, radarsampit.com – Pemerintah Kecamatan Telawang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), berharap excavator yang ada bisa mengatasi permasalahan infrastruktur jalan maupun pertanian.
Camat Telawang Siagano mengatakan, para kepala desa (kades) sudah cukup lama mendiskusikan alat berat di Kecamatan Telawang. “Sudah diskusi dengan para kades tentang adanya alat berat di kecamatan ini. Dengan adanya alat berat, bisa untuk membackup pekerjaan infrastruktur dan pertanian,” ujarnya.
Baru-baru ini Bupati Kotim Halikinnor menyerahkan satu unit alat berat berupa excavator untuk Kecamatan Telawang. Secara simbolis bantuan alat berat ini diterima langsung oleh Camat Telawang Siagano, yang dirangkai pada kegiatan peresmian SMPN 1 Telawang.
Pengadaan ekskavator tersebut adalah program kegiatan lanjutan, yang mana pada tahun 2021 telah direalisasikan sebanyak tiga unit untuk tiga kecamatan. Pada tahun 2022 kembali direalisasikan pengadaan 12 unit excavator untuk 12 kecamatan, termasuk Kecamatan Telawang.
Total ada 15 kecamatan yang telah menerima bantuan alat berat, yakni Kecamatan Teluk Sampit, Kotabesi dan Cempaga. Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Mentaya Hilir Utara, Pulau Hanaut, Seranau, Cempaga Hulu, Parenggean, Tualan Hulu, Telawang, Mentaya Hulu, Bukit Santuai, Telaga Antang dan Kecamatan Antang Kalang.
Halikinnor berharap alat berat tersebut dapat membantu melakukan normalisasi saluran pengairan, peningkatan jalan usaha tani, serta kegiatan lain yang diperlukan.
“Mudah-mudahan dengan adanya alat berat ini permasalahan pertama di daerah utara sering jalan putus diharapkan itu tidak akan terjadi lagi sehingga pertanian bisa tetap fungsional, daerah selatan termasuk juga tengah yang selama ini kadang-kadang apabila ada hujan lebat, dengan intensitas cukup tinggi dan lama menyebabkan tanaman hortikultura masyarakat sering terendam banjir. Semoga itu tidak lagi terjadi dengan adanya bantuan alat ini,” tuturnya.
Dengan adanya excavator ini diharapkan berpengaruh besar dalam peningkatan produksi pertanian. Petani padi dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) menjadi 200 bahkan 300 persen, serta meningkatkan produksi kebun rakyat dan ternak.