Mayat yang ditemukan membusuk di dalam parit Jalan Cristopel Mihing, Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Selasa, (17/10/2023) siang lalu, mulai menemukan titik terang.
========== | radarsampit.com
Dari penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian, ditemukan handphone yang tersimpan di saku jeans almarhum Andi. Andi sempat melakukan panggilan terakhir ke nomor yang dikenal dengan sebutan Gulu Titi yang merupakan tante korban. Meski belum jelas waktu dan tanggal telepon terakhir Andi menghubungi Titi, namun Titi dikenal sosok keluarga yang baik.
“Kalau datang dari Pagatan, Kabupaten Katingan, sampai Sampit ini singgah istirahatnya di tempat Gulu Titi di dekat Pasar Keramat. Almarhum memang pernah berucap ingin mencari kerjaan di Sampit,” kata ipar korban berinisial AS yang meminta namanya disamarkan.
Diketahui, istrinya AS ini merupakan adik kandung almarhum Andi. AS pula yang membantu proses administrasi di rumah sakit hingga penguburan.
“Tadi habis bearwahan yang ketiga hari (membaca doa untuk mayat). Almarhum sudah dilakukan visum di rumah sakit dan dilanjutkan autopsi di rumah sakit Palangka Raya. Tetapi, saya belum mengetahui pasti hasil dari autopsi itu,” katanya.
AS mengatakan bahwa sudah hampir delapan bulan tak bertemu korban. Meskipun saat dievakuasi wajah korban sulit dikenali karena sudah menghitam dan membusuk, namun pihak keluarga meyakini bahwa korban adalah bagian dari anggota keluarga AS.
“Korban benar, abang kandungnya istri saya. Dilihat ciri-ciri gigi yang kami kenali. Untuk saat ini, saya juga menjaga perasaan istri yang saat ini masih dalam keadaan berduka, posisinya juga sedang membawa anak jalan-jalan, tidak sama saya, sehingga yang tahu persis itu istri dan keluarga dari pihak istri,” katanya.
Mayat Andi sebelumnya telah dibawa oleh ambulans dari instalasi kamar jenazah RSUD dr Murjani Sampit dan tiba di Palangka Raya sekitar pukul 20.30 WIB, Rabu (18/10/2023) lalu. Mayat korban langsung ditangani oleh dokter forensik bersama tim medis.