SAMPIT, radarsampit.com – Gubernur Kalteng Sugianto Sabran instruksikan untuk melanjutkan Pembangunan Jembatan Mentaya. Megaproyek itu bakal menyedot anggaran hingga sekitar Rp2 triliun.
“Sesuai instruksi Pak Gubernur Kalteng saat kunjungan kerja ke Kotim, Pak Halikinnor memanggil saya dan besok paginya saya bertemu Kadis PUPR Provinsi untuk membahas rencana tahapan dan kebutuhan anggarannya,” kata Mentana Dhinar Tistama, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (SDABMBKPRKP) Kotim, Senin (9/9).
Dalam pertemuan itu, lanjutnya, Kadis PUPR Kalteng memberikan arahan dan langkah yang harus dilalui. Selain, memerlukan anggaran besar, untuk membangun Jembatan Mentaya harus mendapatkan rekomendasi dari Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan.
Hal mengacu Peraturan Kementerian PUPR Nomor 20 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan.
”Besok pagi (hari ini, Red), kami akan konsultasi lagi ke Dinas PUPR Kalteng dan kalau sudah jelas tahapannya yang harus dilalui, kami akan segera tindak lanjuti ke pusat untuk meminta rekomendasi dari Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan,” katanya.
Rekomendasi itu sangat penting, mengingat Jembatan Mentaya yang akan dibangun sepanjang 970 meter dengan lebar 14 meter yang diestimasikan menelan Rp1,6 triliun saat rencana awal lalu.
”Panjang jembatan bentang utama itu 200 meter dan ke sananya (arah ke Kecamatan Seranau) 770 meter, sehingga total panjang jembatan 970 meter,” katanya.
Dengan panjang jembatan yang mencapai hampir 1 km, dipastikan memerlukan angggaran sangat besar.
”Pembangunan Jembatan Mentaya ini sudah lama diwacanakan. Kami sudah melakukan Feasibility Study (FS) pada tahun 2008 dan Detail Engineering Design (DED) dilakukan tahun 2013. Waktu itu hasil DED atau RAB menyeluruh sekitar Rp1 triliun, belum termasuk pembebasan lahan,” ujarnya.
DED tersebut dilakukan 11 tahun silam. Karena itu, pihaknya akan menghitung ulang kebutuhan anggaran yang dipastikan akan bertambah sesuai harga bahan baku bangunan yang berlaku saat ini.