”Apabila di kondisi saat ini, kemungkinan estimasi bisa lebih dari Rp2 triliun. Makanya, kami melakukan koordinasi dengan PUPR Provinsi Kalteng untuk membahas terkait anggaran. Karena memerlukan anggaran besar, tidak akan bisa hanya mengandalkan dana ABPD kabupaten. Perlu dana sharing dari APBD Provinsi dan akan kami usulkan juga dukungan anggaran ke pusat melalui dana APBN,” ujarnya.
Jembatan Mentaya akan menjadi akses utama yang menghubungkan Kota Sampit menuju Seranau. Seranau merupakan kecamatan di Kotim yang berada di pinggiran Sampit, namun terisolir karena terbelah Sungai Mentaya, sehingga membuatnya lambat berkembang.
”Pembangunan jembatan ini penting, karena Kecamatan Seranau termasuk dalam kawasan ekonomi dan bisnis, sehingga perlu didukung infrastruktur yang memadai. Terutama tersedia jembatan sebagai akses penghubung masyarakat Kota Sampit menuju Seranau,” ujarnya.
Di sisi lain, Kecamatan Seranau juga sudah terkoneksi dengan Kecamatan Cempaga yang berjarak sekitar 30 km.
”Di tahun ini ada rencana pembangunan aspal jalan dari program Inpres Jalan Daerah di Cempaka Mulia Kampung Melayu yang dianggarkan sebesar Rp20 miliar. Realisasinya dilaksanakan kementerian, dengan dana segitu perkiraan estimasinya 3-4 km,” katanya.
Lebih lanjut Mentana mengatakan, titik lokasi Jembatan Mentaya akan berada di Jalan Desmon Ali, arah tepian Sungai Mentaya.
”Dari hasil FS-nya, rencana titik lokasinya di ujung Jalan Desmon Ali. Tapi, kami masih menunggu rekomendasi dulu, yang pasti akan menurunkan tim lagi dari kementerian yang mengecek ulang. Kalau tidak memenuhi syarat, kemungkinan akan digeser sesuai rekomendasi dari kementerian. Karena kami harus mempertimbangkan ada bandara dan pelabuhan, sehingga kami tetap ikuti sesuai arahan rekomendasi dari pusat,” kata Mentana.
Mentana menambahkan, apabila sudah mendapatkan rekomendasi dan anggaran tersedia, pembangunan fisik Jembatan Mentaya akan dimulai tahun 2025. ”Apabila anggaran tidak lancar, kami tidak bisa memastikan sampai kapan target pembangunan fisik bisa diselesaikan,” ujarnya. (hgn/ign)