Alfamart Rangkul Pelaku UMKM di Kotawaringin Timur

Siap Bantu Produk UMKM untuk Naik Kelas

ALFAMART
PELATIHAN UMKM : Alfamart Wilayah Kalselteng memberikan pelatihan kepada puluhan pelaku UMKM di Aula Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan Perindustrian Kotim, Kamis (25/1/2024) pagi. (ISTIMEWA)

Kedatangan Alfamart memberikan pelatihan disambut Siti Aisyah Sundari. Salah satu pelaku UMKM yang diundang dalam kegiatan pelatihan manajemen ritel yang diselenggarakan Alfamart.

Aisyah yang sudah aktif menjalankan usaha kuliner sejak tahun 2016 ini mempunyai produk dengan nama Esah Kitchen. Kali ini ia membawa produk Wedang Jahe Serai seharga Rp 35 ribu dan Keripik Kentang Mustofa seharga Rp 35 ribu.

Bacaan Lainnya

“Saya punya banyak produk seperti nasi tumpeng mini, jamu, dan aneka makanan lainnya. Tetapi, saya melihat dari masa kedaluwarsanya hanya bertahan singkat, karenanya saya pilih dua produk ini karena masa expired datenya bisa bertahan berbulan-bulan,” kata Aisyah perempuan berusia 38 tahun ini.

Aisyah merasa kedatangan Alfamart menjadi kesempatan yang baik untuknya memasarkan produknya lebih luas.

Baca Juga :  Ironi Kota Sampit, E-Parking PPM Tak Berfungsi Pengunjung dan Pedagang Malah Bersenang hati

“Saya merasa sangat terbantu atas pelatihan yang diberikan Alfamart. Produk saya sudah ada Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT). Jadi, saat akurasi mereka meminta bukti untuk kelengkapan produk sertifikat halal. Sebenarnya sudah saya urus, tetapi sudah dua tahun ini belum keluar sertifikatnya,” ujarnya.

Tidak hanya Aisyah. Ibunya yang bernama Norbisa juga ikut menunjukkan produknya. Dari 15 item produk ada lima produk yang ditampilkan seperti kerupuk amplang jelawat, tenggiri,pipih, stik jelawat dan stik rotan.

“Kalau mama sudah jalankan usaha dari tahun 2011, saya baru mulai serius usaha kuliner tahun 2016. Kendala usaha pasti pernah saya hadapi, seperti mencari pabrik yang bisa memproduksi kemasan yang lebih menarik. Saya sampai memesan ke Jogja dan pemesanannya tidak bisa sedikit,” katanya.

Dengan kemasan menarik, Aisyah menyadari harga jual ke konsumen menjadi sedikit lebih mahal.

“Kemasannya bagus harganya juga otomatis agak lebih mahal, tetapi itu tidak membuat saya takut kehilangan pembeli. Karena,saya terus berusaha menjaga kualitas rasa termasuk memperbaiki kemasan produk sehingga konsumen tetap mau membeli meskipun dengan harga yang lebih mahal dari kemasan lama,” tandasnya. (hgn/sla)



Pos terkait

Komentar ditutup.