Anggota Paskibraka Kotim Ikuti Study Tour ke Surabaya dan Kota Batu 

PASKIBRAKA KOTIM
PELEPASAN: Bupati Kotim Halikinnor beserta jajaran foto bersama pada acara pelepasan peserta study tour anggota Paskibraka Kotim ke Kota Surabaya dan Pemerintah Kota Batu Jawa Timur, Rabu (13/12/2023). (YUNI/RADAR SAMPIT)

Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Badan dan Politik (Kesbangpol) Kotim Sanggul Lumban Gaol mengatakan, dalam rangka pembinaan lanjutan dan pengembangan wawasan kepada anggota paskibraka, perlu dilakukan kegiatan yang menarik, di antaranya kegiatan study tour yang bertujuan  menambah ilmu pengetahuan dan memperluas wawasan, terutama wawasan kebangsaan.

“Melalui kegiatan sudy tour diharapkan anggota paskibraka bisa lebih termotivasi untuk meningkatkan kualitas diri dan memberikan kontribusi positif yang nyata terhadap negara. Dimulai dari diri sendiri, dari hal yang kecil saat ini, sehingga menjadi kesadaran bersama bagi bangsa Indonesia,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Waktu pelaksanaan kegiatan study tour selama 5 hari, yaitu dari tanggal 14-18 Desember 2023. Selama lima hari tersebut para peserta akan mengikuti rangkaian kegiatan, di antaranya kunjungan ke Kapal Perang Angkatan Laut di Koarmada II, kunjungan ke Museum Jalesveva Jayamahe, kunjungan ke Museum AAL, kunjungan ke Tugu Pahlawan, kunjungan ke Pemerintah Kota Batu. Kemudian, kunjungan ke sejumlah tempat wisata di Kota Batu Malang, seperti Santera De Laponte, Alun-Alun Batu, Jatim Park 2, Wisata Petik Apel, dan Kaliwatu Rafting.

Baca Juga :  Kejari Kobar Gelar Syukuran Puncak Hari Bhakti Adhyaksa ke-63

Kegiatan study tour ini diikuti sebanyak 100 orang peserta, yang terdiri dari anggota Paskibraka Kotim tahun 2023 sebanyak 69 orang, anggota Paskibraka Kalteng utusan Kabupaten Kotim tahun sebanyak 4 orang, pelatih dari TNI dan Polri sebanyak 4 orang, panitia, dan tenaga kesehatan yang terdiri dari Badan Kesbangpol Kotim, RSUD dr Murjani Sampit, dan Dinas Kesehatan setempat sebanyak 17 orang serta Purna Paskibraka Indonesia (PPI)  Kotim sebanyak 6 orang.

”Ke depannya semoga kegiatan semacam ini bisa dikemas dengan baik, biar bisa menjual produk daerah kita. Mungkin bisa kolaborasi dengan Disbudpar setempat, bisa jual produk kesenian kita sehingga mereka tau tentang Kotim. Karena ini adalah menjual wawasan kebangsaan, wawasan yang ada disini bisa kita jual ke daerah yang lain,” katanya. (yn/ign)



Pos terkait