BERANINYA KEROYOKAN!!! Geng ”Cancut Peras” Ramai-Ramai Serang Satu Pelajar Sampit

Aksi penganiayaan sesama pelajar di Kota Sampit kembali terulang
PEMBINAAN: Sejumlah pelaku penyerangan terhadap seorang siswa SMA di Sampit mendapat pembinaan dari Polsek Ketapang, Rabu (22/12). (HENY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Aksi penganiayaan sesama pelajar di Kota Sampit kembali terulang. Kali ini seorang pelajar SMAN 1 Sampit, dihajar hingga mengalami luka. Korban diserang ramai-ramai pelajar dari beberapa sekolah lain. Insiden itu dipicu dendam, karena korban mengejek seorang siswa yang kalah saat pertandingan futsal.

Siswa yang diejek itu lalu menceritakan hal yang dialaminya kepada sejumlah temannya. Merasa teman satu gengnya dihina, mereka lalu mengatur rencana membalas korban dengan menghadangnya di belakang sekolah.

Bacaan Lainnya

Pertikaian yang terjadi di Jalan S Parman Sampit itu tak terhindarkan. Pelaku memukul wajah korban hingga hidungnya berdarah, Rabu (22/12) siang. Pertikaian tersebut langsung dilerai warga setempat dan aparat kepolisian.

Akibat kejadian tersebut, korban dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan rontgen. Sementara itu, para pelaku langsung diangkut ke Kantor Polsek Ketapang.

Salah seorang pelaku menuturkan, kejadian bermula dari pertandingan futsal yang digelar sekolahnya. ”Waktu itu kelas kami kalah. Pendukungnya langsung menghampiri saya, menarik-narik badan saya. Terus mereka membawa (berkelahi) di luar,” ucap siswa tersebut kepada aparat di kepolisian.

Baca Juga :  Gubernur Kalteng Ajak Bupati Tuntut Plasma Sawit Langsung ke Presiden

Menurutnya, ejekan korban menyulut emosi dan seakan menantang ingin berkelahi. ”Dia (korban) yang bawa pengaruhnya. Teman-temannya yang nantang-nantang, ngajak berkelahi,” katanya.

Sementara itu, korban mengakui dia bersama teman-temannya yang mengejek lebih dulu. ”Pertama itu mereka ngajak berantem sama teman saya. Mungkin kesal karena kami mengolok-olok. Sampai terjadilah pemukulan yang mengenai hidung saya,” ujarnya keterangan.

Kepala SMAN 1 Sampit Muhammad Darma Setiawan mengatakan, sekolah sedang melaksanakan class meeting. Salah satu kegiatannya adalah pertandingan futsal.

Class meeting ini untuk membentuk pendidikan karakter anak. Diadakanlah berbagai lomba, termasuk futsal antarsiswa,” ujar Darma.

Darma menyesalkan tindakan siswa yang masih sulit mengendalikan emosi dan siswa yang tidak bersikap bijak menghadapi kemenangan atau kekalahan dalam pertandingan.

Pos terkait