Best Agro Bantu Wujudkan Usaha Ayam Petelur Masyarakat Jemaras

best agro
PETERNAKAN: Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor bersama Wakil Bupati Irawati meresmikan usaha ekonomi produktif ayam petelur bantuan Best Agro International untuk masyarakat Desa Jemaras, Kecamatan Cempaga, Selasa (31/10/2023).  

SAMPIT, radarsampit.com – Best Agro International memberikan bantuan usaha ekonomi produktif bagi Desa Jemaras, Kecamatan Cempaga. Bantuan diwujudkan dalam bentuk usaha peternakan ayam petelur. Hasil panen dari usaha ini dipasarkan kepada karyawan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT TASK III (Best Agro International Group).

Perwakilan dari Best Agro International Benny mengatakan,  Best Agro International  mewujudkan bantuan usaha ekonomi produktif di Desa Jamaras. “Kami memberikan bantuan usaha peternakan di desa-desa yang masuk di wilayah usaha kami,” kata Benny saat meresmikan usaha ekonomi produktif milik  Desa Jemaras, Kecamatan Cempaga.

Bacaan Lainnya

Hasil panen ayam petelur saat ini akan didistribusikan ke PT TASK III. Pasokan telur saat ini  belum mampu memenuhi kebutuhan karyawan di TASK III. Artinya masih ada peluang besar untuk mengembangkan usaha ini.

best agro

Usaha ayam petelur milik masyarakat Desa Jemaras, Kecamatan Cempaga, ini diresmikan oleh Bupati Kotawaringin Timur H Halikinnor dan dihadiri Wakil Bupati Hj Irawati, Sekda Kotim Fajrurrahman, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, Kepala DPMD Kotim, serta forum komunikasi pimpinan Kecamatan Cempaga dan Kotabesi, kepala desa, dan seluruh damang yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur.

Baca Juga :  735 Napi Sampit Diusulkan Terima Remisi HUT RI

Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor menginginkan usaha produktif  yang didukung perusahaan perkebunan ini menjadi pilot project atau percontohan. “Selama ini kita banyak beranggapan bahwa usaha produktif banyak yang tidak berjalan, banyak gagalnya. Saya ingin untuk di Desa Jemaras ini harus sukses supaya bisa menjadi model usaha produktif di Kotim,” kata Halikinnor kemarin.

Halikinnor menyakini usaha ekonomi produktif berupa peternakan ayam petelur akan sukses jika  dikelola dengan baik. Selama ini yang menjadi penyebab kegagalan adalah kesalahan dalam pengelolaan dan pemasaran.

“Karena di Kotim ini ada 58 perusahaan perkebunan yang akan menjadi pangsa pasar untuk menyerap hasil ternak. Saya kira untuk satu perusahaan saja masih kurang dengan kapasitas 100 telur per hari ini,” kata Halikinnor.



Pos terkait