Betang Tumbang Gagu dan Rumah Kai Jungkir Jadi Cagar Budaya Kabupaten Kotim

rumah betang tumbang gagu
CAGAR BUDAYA: Sebagai upaya melestarikan cagar budaya adat, Pemkab Kotim menggelar Upacara Hari Pahlawan di halaman Rumah Betang Tumbang Gagu, pada tahun 2021 lalu. (Dok. HENY/RADAR SAMPIT)

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disbudpar Kotim Utari Riambarwati juga turut hadir dalam kegiatan tersebut. Utari mengatakan jika pihaknya akan segera melengkapi berkas yang dinilai kurang oleh tim ahli, sesuai dengan arahan Tim Ahli Cagar Budaya.

Sebab untuk menetapkan suatu objek wisata sebagai cagar budaya harus dilakukan kajian dengan baik terkait dengan sejarah budaya bangunan struktur dan benda yang ada di objek wisata tersebut.

Bacaan Lainnya

“Untuk berkasnya akan segera kamu lengkapi, karena penetapan cagar budaya bagi objek wisata ini harus segera dilakukan agar nantinya dapat memberikan pengetahuan sejarah budaya Kotim bagi generasi muda,” sebutnya.

Dirinya berharap dengan penetapan objek wisata di Kotim sebagai cagar budaya kabupaten akan berdampak pada kemajuan sektor budaya di Bumi Habaring ini, sekaligus juga untuk sektor ekonomi, sebab secara tidak langsung cagar budaya tersebut akan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Kabupaten Kotim.

Baca Juga :  BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pangkalan Bun Ramaikan Festival Keuangan UMKM Kemenkeu Satu Tahun 2024

Salah satu objek wisata yang ditetapkan sebagai cagar budaya Kabupaten Kotim adalah Betang Tumbang Gagu, yang secara administratif terletak di Desa Tumbang Gagu, Kecamatan Antang Kalang. Betang Tumbang Gagu atau juga dikenal dengan sebutan Betang Antang Kalang, dibangun selama 7 tahun, dimulai pada tahun 1870 dan baru ditempati pada tahun 1878.

Betang Tumbang Gagu terletak di tepi Sungai Kalang dengan luas lahan 1.880 m2, berupa rumah panggung berbentuk persegi empat panjang dengan ukuran panjang bangunan 58,7 meter, lebar 26,40 meter, dan tinggi 15,68 meter dari permukaan tanah. Bahan utama untuk pembuatan dan pendirian rumah betang yaitu kayu ulin atau juga disebut kayu besi dan kayu meranti.

Begitu ikoniknya objek wisata ini, bahkan Pemkab Kotim pada tahun 2021 lalu pernah menggelar Upacara Hari Pahlawan di halaman Rumah Betang Tumbang Gagu. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk melestarikan objek wisata tersebut. (yn/sla) 

 

 

 

 



Pos terkait