BMKG Minta Nelayan Waspadai Cuaca Buruk

Cuaca buruk di perairan laut Kumai mengakibatkan banyak nelayan di Pesisir Terpadu Bugam Raya urung melaut
URUNG MELAUT: Cuaca buruk di perairan laut Kumai mengakibatkan banyak nelayan di Pesisir Terpadu Bugam Raya urung melaut, kapal hanya sandar di pantai Kubu, beberapa waktu lalu. (ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN, RadarSampit.com – Nelayan pesisir terpadu Pantai Kubu, Bogam, dan Keraya (Bugam Raya), Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), diberikan peringatan agar senantiasa mewaspadai perubahan cuaca di Laut Jawa.

Seperti diketahui, saat ini kondisi pesisir Kecamatan Kumai sedang menghadapi banjir rob akibat pasang laut (Pasut), bahkan pasang laut juga terjadi dibeberapa daerah di pulau Jawa. Cuaca buruk  disertai hujan deras dan petir serta gelombang menjadi ancaman yang perlu diwaspadai oleh nelayan saat pergi melaut.

Bacaan Lainnya

Kepala Stasiun Meteorologi (Stamet) Bandara Iskandar Pangkalan Bun Aqil Ikhsan mengatakan, beberapa hari belakangan terjadi gelombang tinggi di Laut Jawa, terutama di bagian utara.

“Untuk hari ini kondisi aman, ketinggian gelombang berkisar di 1,4 meter di perairan Laut Jawa,” ungkapnya, Jumat (27/5).

Kendati kondisi di Laut Jawa dan perairan Kalimantan Tengah terbilang cukup tenang dan aman untuk melaut, namun nelayan tetap harus waspada terhada perubahan cuaca yang cepat.

Baca Juga :  Jelang Pemilihan Ketua DAD Kalteng, Ini Dia Tokoh yang Disebut-sebut Akan Bersaing

Hujan disertai petir dan angin kencang akan terjadi mengingat hujan lebat di wilayah Kobar masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Sebelumnya, pada Kamis 26 Mei 2022, ketinggian gelombang di perairan Kalimantan Tengah bagian barat dan Laut Jawa bagian tengah berkisar antara 1,25 meter sampai 2,5 meter. Faktor terjadinya pasang laut akibat adanya kejadian jarak Bumi dan Bulan (Peridgee) pada posisi terdekat. Selain itu kondisi akhir bulan Syawal dimana masa mendekati fase puncak pasang yang akan terjadi.

“Efek puncak pasang maksimum kemudian disertai dengan angin kencang dan hujan juga sehingga menambah ketinggian gelombang, hal ini yang harus tetap diwaspadai oleh para nelayan dengan kapal kecil,” pungkasnya. (tyo/yit)



Pos terkait