Bupati Batara Meradang, Tak Terima Pemindahan Lokasi Liga 3 Zona Kalteng

Keputusan Liga 3 Zona Kalteng yang dipindah dari Muara Teweh (Barito Utara) ke Palangka Raya
Nadalsyah.

PALANGKA RAYA – Keputusan Liga 3 Zona Kalteng yang dipindah dari Muara Teweh (Barito Utara) ke Palangka Raya, membuat Bupati Batara Nadalsyah meradang. Selain itu, dua klub yang sudah siap main di Muara Teweh, mengancam akan memperkarakan Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kalteng.

”Saya selaku kepala daerah dan warga Barito Utara, sangat kecewa atas hal itu. Kami keberatan adanya pembatalan sepihak yang tidak beralasan. Apalagi sebelumnya dilakukan penundaan dan malah dipindah di Palangka Raya. Dasarnya apa?” kata Nadalsyah melalui ponsel, Rabu (29/12).

Bacaan Lainnya

Meski keberatan, Nadalsyah mengaku mengapresiasi keterbukaan Ketua Asprov Kalteng Leonard S Ampung yang juga mengaku keberatan dengan pembatalan lokasi di Muara Teweh.

”Saya dapat info bahwa beliau (Leonard) pun berat dengan pembatalan itu. Namun, katanya hal itu ada perintah untuk dibatalkan. Padahal beliau Asprov. Makanya saya bertanya, siapa itu pimpinannya? Saya menilai sudah ada unsur politik atas hal itu. Saya akan dorong Askab (Asosiasi Kabupaten) maupun klub yang keberatan, menuntut materi dan immateri. Saya selaku kepala daerah juga keberatan,” ujarnya.

Baca Juga :  Waktunya Akhiri Tren Buruk, Ini Peluang Kalteng Putra Raih Kemenangan

Nadalsyah menambahkan, pihaknya juga akan melakukan upaya hukum. ”Akan tuntut Asprov-nya, sebab ada SK yang dicabut pada H-1 jelang kick off. Ini kan merugikan. Apalagi Muara Teweh ini sudah 99,9 persen siap. Makanya kami sangat menyayangkan hal itu,” tegasnya lagi.

Nadalsyah menambahkan, jangan sampai pelaksanaan Liga 3 dicampuradukkan dengan berbagai kepentingan, sehingga merugikan semua pihak. ”Kami tetap ingin Liga 3 Zona Kalteng di Muara Teweh. Saya dorong tuntutan gugatan dari Askab dan klub. Saya menganggap hal itu sudah pelecehan dan ini juga demi harga diri Barito Utara,” ujarnya.

Karut-marut pelaksanaan Liga 3 juga menuai reaksi dari peserta kompetisi. PSMTW Muara Teweh dan Persemas Jenamas langsung membuat surat pernyataan bahwa Liga 3 harus tetap dilaksanakan di Muara Teweh. Keputusan Asprov PSSI Kalteng dinilai mendadak dan tanpa koordinasi, sehingga merugikan secara materi dan moril. Apalagi kedua tim sudah berada di Muara Teweh.

Pos terkait