Setiap mengidentifikasi di lokasi kejadian perkara, dia harus menggunakan alat pelindung diri (hazmat). Setiba di rumah, semua pakaian pun dilepas. Sisa celana dalam di badan yang dipakai masuk ke rumah. Semua itu dilakukan Yuwanda HP demi menjaga diri dan keluarga dari ancaman Covid-19.
DODI, Palangka Raya
Pakaian hazmat, disinfektan, sarung tangan, dan masker berlapis, menjadi perlengkapan hal utama yang selalu dibawa oleh anggota Unit Identifikasi Polresta Palangka Raya saat bertugas di lokasi kejadian perkara. Apalagi saat mengidentifikasi jenazah, di sekitar lokasi temuan harus disemprot disinfektan. Jenazah juga lebih dulu dites antigen.
“Kondisi saat ini, kami sangat selektif dan mengutamakan keselamatan. Kami mengepankan protokol kesehatan. Apalagi saat ada temuan jenazah, kami periksa terlebih dahulu dengan antigen dan kami gunakan pakaian hazmat,” ujar Aipda Yuwanda.
Yuwanda mengaku waswas dengan ancaman virus korona yang mudah menular. Namun dengan satu tekad melaksanakan tugas, dia meyakini bisa terhindar dari wabah tersebut.
”Was-was pasti ada. Maka itu kami selalu menerapkan pola hidup sehat, berdoa, dan yakin. Serta memastikan menerapkan prokes yang ketat saat mengevakuasi jenazah,” ujarnya.
Dalam menjalankan tugas, Yuwanda selalu mendapat dukungan dan doa dari istri dan anaknya. Bahkan usai melakukan olah TKP dan evakuasi jenazah, ada prosedur yang harus dilakukan sebelum masuk rumah dan bertemu keluarga. Dia harus melepas semua baju di luar rumah, lalu merendam pakaian dengan deterjen. Diri masuk rumah hanya menggunakan celana dalam, kemudian mandi.
“Masuk rumah pakai celana dalam dan langsung bersih-bersih. Membilas badan pakai dua kali bilasan. Pokoknya harus bersih terlebih dahulu, baru dekat keluarga,” tutur Yuwanda.
Selain melaksanakan prokes, dia dan tim juga mengonsumsi vitamin, suplemen, dan kombuca. Ini dilakukan demi menjaga kesehatan. Olahraga bersepeda dan lari juga rutin dilakukan. Termasuk menjaga pikiran agar tidak terbebani. Ini perlu dilakukan agar kesehatan tubuh selalu terjaga.