PALANGKA RAYA – Ketua Pelaksana Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah (Kalteng) Erlin Hardi memastikan isolasi terpusat tetap difungsikan, meski tren kasus Covid-19 mengalami penurunan.
Penurunan kasus yang secara perlahan tidak membuat semua pihak lengah, termasuk pelacakan kontak erat dan pelayanan kesehatan di tempat isolasi terpusat. Upaya strategis dalam menekan laju kasus tetap dilakukan agar tidak lagi terjadi kenaikan seperti sebelumnya.
“Dari sisi laporan yang ditayangkan setiap hari, tren kasusnya sudah mulai turun. Tetapi sekali lagi, kewaspadaan tetap saja. Jangan sampai penurunan ini membuat abai sehingga kasus kembali naik,” kata Erlin, Selasa (31/8).
Ia menyebutkan, Gubernur Kalteng beberapa kali sudah menyampaikan instruksi terkait isolasi terpusat di kabupaten dan kota.
“Isolasi terpusat ini sangat diperlukan, terutama untuk pesien dengan gejala ringan sehingga tidak menimbulkan gejala yang berat. Maka dari itu, pelayanan isolasi terpusat ini tetap ada,” ucapnya.
Isolasi terpusat dinilai efektif dalam mengurangi penyebaran penularan Covid-19 karena pasien yang masuk ke tempat itu akan langsung mendapat penanganan, termasuk penulusuran kontak erat.
“Kapasitas tempat isolasi terpusat di kabupaten dan kota sebanyak 2.000 lebih, yang mana saat ini hanya terisi 600. Ini membuktikan isolasi terpusat baik dalam mengurangi penularan,” ucapnya.
Selain kepekaan pemerintah kabupaten dan kota dalam upaya penanganan Covid-19, masyarakat juga diingatkan tetap patuh protokol kesehatan. Jika semua konsisten, dalam satu hingga dua minggu ke depan seluruh wilayah Kalteng menjadi zona kuning atau zona risiko rendah.
Semua aspek yang berkaitan dengan penanganan penularan Covid-19 tetap diperkuat dengan dibarengi penerapan protokol kesehatan.
“Yang dilihat tidak hanya kasusnya yang turun, tapi bagaimana antisipasi untuk menekan kasus penularan. Jadi semua itu yang harus menjadi perhatian bersama,” pungkasnya. (sho/yit)