Cegah Penyalahgunaan Narkoba, BNK Sasar Dunia Pendidikan

Pelajar dan Guru SMAN 1 Sampit Dites Urine

tes urine
TES URINE : Wakil Bupati Kotim Irawati sekaligus Ketua BNK Kotim memantau pelaksanaan tes narkoba di SMAN 1 Sampit, Rabu (1/11). (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kotawaringin Timur (Kotim) melakukan tes urine kepada pelajar dan tenaga pendidik (guru) di SMA Negeri 1 Sampit. Pemeriksaan dilakukan selama sehari, mulai pagi hingga siang, Rabu (1/11/2023).

“Kegiatan pemeriksaan tes urine dilakukan untuk memastikan siswa-siswi di SMAN 1 Sampit bersih dari penggunaan narkoba,” kata Wakil Bupati Kotim Irawati sekaligus Ketua BNK Kotim.

Bacaan Lainnya

Irawati berharap pelajar atau peserta didik di seluruh satuan pendidikan di Kotim tidak ada satupun yang menggunakan obat-obatan terlarang, apalagi menjadi pengedar narkoba.

“Pemeriksaan tes urine khusus untuk kelas XII (dua belas) saja yang berjumlah 309 siswa-siswi dan 75 guru di SMAN 1 Sampit juga dilakukan pemeriksaan tes urine. Kegiatan ini kami harapkan dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba terlebih pelajar merupakan generasi penerus bangsa yang jangan sampai dirusak karena pengaruh narkoba,” katanya.

Sementara, Kepala SMA Negeri 1 Sampit Muhammad Darma Setiawan mendukung kegiatan pemeriksaan tes urine yang dilaksanakan BNK Kotim.

Baca Juga :  Bonus Atlet Kotim Sudah Mencapai Hampir Setengah Miliar, Sayangnya Tak Bisa Langsung Dinikmati

“Sebelumnya BNK Kotim sudah meminta waktu kepada kami Oktober lalu, karena saat itu masih ada kegiatan P5, kegiatan pemeriksaan tes urine baru bisa terlaksana hari ini (kemarin),” kata Darma.

Meskipun, pihak sekolah sebelumnya sudah diberitahu BNK Kotim terkait pelaksanaan kegiatan tes urine, namun pihaknya tak menginformasikan tanggal dan waktu pelaksanaannya.

“Walaupun rencana kedatangan pemeriksaan tes urine sudah diberitahukan oleh BNK Kotim, namun saya tidak menyampaikan informasi terkait hal ini ke pelajar maupun ke guru, hal itu dilakukan agar siswa-siswi tidak khawatir dan tidak ada yang beralasan tidak masuk sekolah karena alasan yang tidak jelas,” kata Darma kepada Radar Sampit.

Darma menyebutkan, SMAN 1 Sampit memiliki siswa-siswi yang berjumlah 1.014 pelajar. “Khusus Kelas XII berjumlah sekitar 315 pelajar, sebagian besar hari ini melakukan tes urine dari pagi hingga siang. Sebagian siswa ada yang izin dan ada yang sakit demam berdarah, mereka yang tidak masuk pun tidak mengetahui bahwa ada kegiatan pemeriksaan tes urine,” katanya.



Pos terkait