Dampak PMK, Stok Sapi Kurban Berkurang

sapi kurban
ilustrasi sapi kurban

PALANGKA RAYA – Tak bisa dipungkiri, mewabahnya penyakit mulut kuku (PMK) di sejumlah daerah di Indonesia, berimbas terhadap menurunnya ketersediaan stok sapi kurban di Kota Palangka Raya. Pasalnya stok yang ada saat ini menurun hingga 30 persen dari pasokan sebelumnya.

Diungkapkan Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Verteriner, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Palangka Raya Sumardi, terjadinya penurunan jumlah stok sapi kurban tersebut, seiring adanya kebijakan untuk mengantisipasi penularan PMK dan pembatasan stok sapi yang masuk Palangka Raya.

“Tercatat terjadi penurunan 20-30 persen hewan kurban jenis sapi di Kota Palangka Raya. Itu semua akibat adanya kebijakan yang membatasi masuknya sapi dari daerah luar akibat wabah PMK yang sampai saat ini belum usai,” ujarnya, Sabtu (4/6).

Dijelaskan Sumardi, proses karantina yang dilakukan untuk memastikan sapi yang masuk Palangka Raya aman tentu memakan waktu cukup lama. Hal itu tentu akan menurunkan juga jumlah stok untuk menghadapi idul adha.

“Saat ini ketersediaan stok hewan kurban di Kota Palangka Raya yakni, ada sekitar 600 ekor hewan ternak sapi dan 150 hewan ternak kambing . Hewan kurban itu seluruhnya berasal dari tiga provinsi yaitu Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan,” paparnya.

Baca Juga :  Pemkab akan Bantu Korban Kebakaran Pasar Maliku Baru

Perlu diketahui, sebelum adanya PMK, 60-70 persen stok sapi di Kota Palangka Raya berasal dari Jawa Timur. Namun setelah adanya PMK maka pengiriman sapi dari Jawa Timur telah ditutup total.

“Akibatnya, stok hewan kurban yang didatangkan dari daerah Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan, memerlukan waktu pengiriman yang lebih lama, karena jarak yang lebih jauh,” jelas Sumardi.

Ia menambahkan, diberlakukan ketentuan karantina bertahap yang memakan waktu hingga 14 hari, juga berpengaruh terhadap naiknya harga hewan ternak sapi. Hal itu karena membengkaknya biaya perawatan sapi selama menjalani karantina.

“Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Palangka Raya terus melakukan pemantauan dan pengawasan hewan ternak yang masuk. Kita juga sudah menyediakan posko PMK di Puswan Kalampangan,” pungkas Sumardi. (agf/gus)



Pos terkait