“Seperti kasus di Tuwung, babi yang terinfeksi virus ini beberapa di antaranya adalah babi yang dibeli dari luar daerah. Jadi kemungkinan ternak lainnya tertular dari babi yang dibeli dari luar,” ucapnya.
Jikapun nanti pemasokan babi dari luar ditutup sementara, hal tersebut dipastikan tidak berdampak untuk wilayah Kalteng. Sebab saat ini populasi ternak babi di provinsi ini sudah cukup tinggi dengan tingkat konsumsi yang rendah.
“Jadi misalkan nanti pasokan babi dari luar ditutup, tidak akan berpengaruh untuk Kalteng. Yang pasti menekan kasus demam babi ini agar tidak menular menjadi perhatian bersama,” pungkas Sunarti. (sho/gus)