Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kotim Umar Kaderi memaparkan, sejak program HIV/AIDS dan IMS aktif digiatkan di Kotim dari tahun 2011- Oktober 2021 tercatat sudah ada sekitar 514 kasus baru HIV dengan jumlah kasus AIDS sebanyak 184 ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). Sasaran yang diperiksa HIV sebagai target skrining adalah semua ibu hamil, pasien TB dan kelompok populasi kunci.
Adapun yang masuk dalam populasi kunci antara lain Wanita Pekerja Seks (WPS), Pria Pekerja Seks (PPS), Lelaki Seks Lelaki (LSL), Waria, Pelanggan, Pasangan Risiko Tinggi, Pengguna Napza dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Pemeriksaan HIV di puskesmas dan Rumah Sakit dilakukan melalui kegiatan Konseling dan Tes HIV (VCT/Voluntary Counseling Test) serta Tes atas Inisiatif Petugas (TIPK). Selain itu pemeriksaan HIV dilakukan juga melalui kegiatan Mobile VCT bekerja sama dengan lintas sektor seperti Satpol PP, PKBI. LP, dan KKP.
“Dari 514 kasus HIV yang ditemukan ternyata hanya 375 ODHA yang pernah mendapat pengobatan ARV (antiretroviral). Sayangnya dari jumlah tersebut sampai Oktober 2021 yang masih aktif pengobatan ARV tinggal 178 ODHA, sebanyak 40 ODHA dirujuk keluar, 91 ODHA masuk kategori gagal follow up dan sebanyak 66 ODHA meninggal dunia,” pungkas Umar.
Dirinya pun menyambut baik kegiatan ‘Temu Kangen Bersama ODHA’ yang diharapkan akan mampu membangkitkan semangat minum ARV bagi ODHA dan mempererat silaturahmi, sehingga tujuan peringatan Hari AIDS Sedunia tercapai.
Tujuan tersebut diantaranya yakni menguatkan kolaborasi terintegrasi antara berbagai pemangku kepentingan dalam melaksanakan pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS dan IMS dan meningkatkan penggerakan sumber daya dalam mengakhiri AIDS sebagai ancaman kesehatan masyarakat. (yn/gus)