Di lokasi TPA juga dilengkapi zona komposting, sampah sayur-sayuran yang telah membusuk diubah menjadi kompos yang bermanfaat untuk menyuburkan tanaman. Kompos dikemas dengan label buatan DLH Kotim. Setiap kemasan seberat 5 kg dijual dengan harga Rp 12.500.
Selain itu, pihaknya akan menambah pembanguan sanitary landfill baru yang diestimasikan menelan anggaran Rp 30 miliar melalui dana pemerintah pusat yang dikerjakan oleh Satuan Kerja PUPR.
Sanitary landfill di zona nonaktif memiliki luasan 1,5 Ha dan di zona aktif seluas 1 Ha. Masing-masing sanitary landfill memiliki daya tampung sampah yang dapat bertahan 5-7 tahun.
Sedangkan, rencana landfill yang akan dibangun nanti dapat bertahan hingga 10-12 tahun karena lahan yang disediakan 3 kali lipat lebih luas dari landfill yang ada. Maka secara otomatis daya tampung sampah lebih banyak.
”Mudah-mudahan tidak diundur dan persoalan Covid-19 ini segera berakhir. Rencana di tahun 2022 akan dibangun lagi landfill baru seluas 5 Ha sekaligus tahun depan akan membuka wisata edukasi lingkungan dan area kolam pemancingan untuk pengunjung,” tandasnyas. (hgn/ign)