Diserang Wabah PMK, Ketersediaan Hewan Kurban di Kotim Diperkirakan Aman

PERIKSA-SAPI
WASPADA PMK: Petugas dari Dinas Pertanian Kotim melakukan pemeriksaan klinis terhadap ternak sapi di Kotim, beberapa waktu lalu. (IST/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, RadarSampit.com – Ketersediaan hewan ternak,seperti sapi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) jelang Hari Raya Iduladha diperkirakan masih aman. Sebab, masih ada wilayah lain yang bisa memasok sapi untuk Kotim selain Jawa Timur (Jatim).

”Kalau untuk Iduladha kami sudah antisipasi, karena ada beberapa daerah yang boleh memasukkan ternaknya, seperti Sulawesi. Kemudian Kalsel juga boleh. Saya rasa untuk pasokan ketersediaan hewan kurban untuk Iduladha tidak ada kekurangan,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kotim Sepnita, Kamis (26/5).

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Selama ini, kata Sepnita, kebutuhan sapi di Kotim untuk hari-hari biasa memang lebih banyak pasokan dari luar, seperti NTB, Sulawesi, dan Jatim. Bahkan, pasokannya mencapai lebih dari 50 persen.

”Karena sampai saat ini kita belum swasembada daging. Paling banyak memang dari Jatim. Tetapi saya melihat bahwa dari Jawa Timur itu sudah mulai bisa masuk, cuman apakah ke Kalimantan Tengah boleh, itu saya yang belum melihat, karena baru kemarin kebetulan saya ikuti kegiatan jadi tidak tahu apa keputusannya,” ujarnya.

Baca Juga :  Raperda Pengakuan dan Perlindungan MHA Lamandau Dinilai Kurang Sempurna 

Menurut informasi yang diterimanya secara nasional, secara keseluruhan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang ada di Indonesia sekarang sudah mengarah pada sembuh.

”Mudah-mudahan satu bulan ke depan sudah tidak ada lagi kasusnya,” tambahnya.

Perkembangan PMK di Kotim saat ini dari hasil uji sampel yang sudah dilakukan pada dua kecamatan, yaitu Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dengan Kecamatan Telawang, untuk Kecamatan MB Ketapang hasilnya negatif. Sedangkan untuk Kecamatan Telawang dari 18 sampel, 17 di antaranya positif PMK.

”Dari 17 itu kami sudah melakukan pemotongan paksa sebanyak empat ekor, sedangkan sisanya itu setelah kita tingkatkan daya tahan sapi yang suspect itu bisa sembuh. Jadi, saat ini kondisi sapi yang ada di Telawang berjumlah 13 ekor itu sembuh,” terangnya.

Menurutnya, sapi-sapi di Kecamatan Telawang tersebut sembuh sekitar satu minggu setelah dilakukan pengobatan dan pemberian vitamin. Dari survei yang dilakukan, memang hanya dua kecamatan tersebut yang memiliki tanda klinis mengarah ke PMK.



Pos terkait