Fakta Baru Perkara Suami Bacok Kepala Istri hingga Tewas

Terdakwa Mengaku Khilaf

pembunuhan
Ilustrasi. (net)

SAMPIT – Darmah alias Darma, terdakwa pembunuhan terhadap istri sendiri, Susiani, memberikan keterangan janggal saat menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Sampit. Pelaku mengaku khilaf telah menewaskan pasangan hidupnya itu. Padahal, istrinya dihabisi secara sadis dengan cara membacok kepalanya. Pelaku juga berupaya menghilangkan jejak perbuatannya.

Pengakuan Darmah membuat hakim heran. ”Kalau khilaf, kenapa tidak lapor polisi atau menceritakan kejadian itu kepada anak-anak saudara?” tanya Ardhi Wijayanto, Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sampit yang menyidangkan perkara itu, Jumat (27/8).

Bacaan Lainnya

Saat korban dinyatakan hilang, terdakwa tidak menceritakan perbuatannya hingga akhirnya dibongkar aparat kepolisian. ”Itulah salah saya (tidak lapor). Khilaf yang mulia,” ujarnya.

Terdakwa menuturkan, hubungan antara dirinya dengan korban sebenarnya baik-baik saja. Hanya saja, tiga bulan sebelum kejadian, mereka kerap cekcok. ”Korban sering marah kalau saya membantu keluarga saya. Hanya itu saja awal masalahnya,” ucapnya.

Baca Juga :  Inginkan Anak Perempuan, Ibu Muda Ini Tega Bunuh Bayi Laki-Laki yang Dilahirkannya

Terdakwa juga menyatakan tidak ada orang ketiga yang memicu pertengkaran mereka. ”Tidak ada saya main perempuan lain yang mulia,” tegasnya.

Kepada majelis hakim, jaksa, dan penasihat hukumnya, terdakwa mengaku menyesali perbuatannya. ”Saya sangat menyesal. Saya janji tidak akan mengulangi perbuatan ini lagi. Yang saya lakukan saat itu dalam keadaan khilaf,” ujarnya.

Dalam sidang itu juga terungkap fakta lain. Meski telah membunuh istrinya dengan sadis, di lingkungan kerjanya, Darmah alias Darma dikenal baik. Hal itu berdasarkan kesaksian Agus dan Murni, rekan kerjanya.

Menurut Agus, sebelum korban dinyatakan hilang, terdakwa yang merupakan anak buahnya bekerja seperti biasa. ”Sampai jam 09.00 WIB terdakwa bekerja, setelah itu tidak saya lihat lagi,” ucapnya.

Agus juga mengaku tidak tahu persoalan terdakwa sering ribut dengan korban. Dia mengatakan, jasad korban ditemukan di lokasi kejadian sehari setelah dilaporkan hilang kepada pihaknya. ”Lukanya saya tidak melihat. Tapi, kata yang mengevakuasi, ada luka di pipi dan dahinya,” katanya.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *