Ganggu Lalu Lintas, PKL di Sekitar Gerbang RSSI Perlu Digeser

pkl rssi
MENGGANGGU: Para pedagang kaki lima di sekitar gerbang RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Jalan Sutan Syahrir, perlu ditertibkan. (SYAMSUDIN/RADAR SAMPIT)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di sekitar  gerbang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin Pangkalan Bun diminta bergeser agar tidak mengganggu arus lalu lintas.

Aktivitas jual beli yang cukup ramai mengakibatkan penyempitan jalan sehingga menghambat kelancaran arus kendaraan, terutama ambulans. Permintaan ini mencuat saat forum konsultasi publik (FKP) standar pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) pekan lalu.

Bacaan Lainnya

“Kami berharap para PKL di sekitar gerbang itu digeser agak jauh dari gerbang, kami khawatir dalam keadaan tertentu bisa mengganggu lalulintas keluar masuk kendaraan. Apalagi para PKL ini setiap hari sampai malam berjualan di situ,” pinta salah seorang relawan ambulans.

Para relawan ambulans yang sering berlalu lalang di sekitar RSUD mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap situasi ini. Mereka khawatir akan risiko tersenggol atau bahkan kecelakaan yang bisa terjadi saat sedang membawa pasien dalam kondisi darurat.

Baca Juga :  Jembatan Gantung Sungai Arut Bakal Terealisasi 2024

Seharusnya, keberadaan PKL ini ditata lebih rapi agar tidak mengganggu arus lalu lintas. Salah satu solusi yang diusulkan adalah menggeser lokasi berjualan para PKL agar tidak berada terlalu dekat dengan gerbang RSUD. Dengan demikian, ruang gerak untuk kendaraan, terutama ambulans, dapat lebih lega dan aman.

Selain itu, Satpol PP Kobar diharapkan dapat lebih proaktif menertibkan PKL di area tersebut.

Penertiban dilakukan pada siang hari ketika aktivitas jual beli masih belum terlalu ramai. Hal ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif terhadap lalu lintas dan memberikan kenyamanan bagi semua pihak.

Menanggapi hal ini, Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dr. Fachrudin mengaku sudah sering menegur, namun PKL kembali lagi. Bahkan PKL  sudah sering ditertibkan satpol PP. Begitu satpol PP pergi, para PKL ini kembali lagi.

“Sudah sering ditegur oleh satpol PP, begitu ada satpol PP biasanya tidak ada, tapi begitu satpol PP pergi, para PKL ini kembali lagi,” kata Fachrudin.

Atas masukan tersebut, Fachrudin akan segera melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Warga sekitar juga mengharapkan adanya penataan yang lebih baik untuk para PKL.



Pos terkait