Fakta SPMB Kotim: Jalur Domisili Paling Ketat, Sekolah Pelosok Perpanjang Masa Pendaftaran

spmb
Ilustrasi SPMB. (dok JawaPos.com)

SAMPIT, radarsampit.com – Masa pendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPBM) baru saja selesai.

Sejumlah sekolah negeri di jenjang pendidikan SD dan SMP telah menerima pendaftaran calon muridnya. Masih terjadi kesenjangan jumlah pendaftar antarsekolah.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur Muhammad Irfansyah mengatakan, sedikit banyaknya jumlah pendaftar dipengaruhi jarak dan akses menuju sekolah, serta jumlah penduduk di masing-masing kecamatan.

Seperti di areal Kota Sampit, tepatnya Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dengan jumlah penduduk terbanyak, pendaftar pun lebih banyak dibandingkan sekolah di pinggiran kota maupun pelosok desa yang jumlah penduduknya sedikit.

”Tidak ada lagi sebenarnya istilah sekolah favorit dan tidak favorit. Semua sekolah itu sama. Hanya saja, kenapa jumlah pendaftarnya banyak, karena letak sekolah berada di areal Kota Sampit terutama sekolah yang berlokasi di Kecamatan MB Ketapang jumlah pendaftarnya juga banyak,” kata Irfansyah, Selasa (8/7).

Baca Juga :  Puluhan Pembalap Sepeda Asing Disambut Acara Adat dan Ramuan Dayak 

Untuk diketahui jumlah SD Negeri di Kotim sebanyak 315 dan SD Swasta 60. Sedangkan, SMP Negeri berjumlah 74 dan SMP Swasta berjumlah 41 sekolah.

”Rata-rata setiap sekolah membuka penerimaan murid baru 2-3 rombongan belajar (rombel) tergantung dari sarana dan prasarana atau daya tampung ruang kelas yang tersedia,” katanya.

Untuk jenjang pendidikan SD satu rombel berisi 28 murid, sedangkan SMP berisi 32 murid per rombel.

”Contohnya saja SDN 2 MB Hulu daya tampungnya hanya dibuka untuk 56 kuota, sementara jumlah pendaftar sehingga sisanya dinyatakan tidak lolos,” ujarnya.

Penentuan lolos tidaknya calon murid memasuki sekolah yang dituju bisa diikuti melalui jalur domisili dengan jarak 5 km sebesar 75 persen, jalur afirmasi 20 persen dan mutasi 5 persen untuk jenjang pendidikan SD.

Adapun untuk jenjang pendidikan SMP, dibuka jalur domisili maksimal 7 km sebesar 50 persen, afirmasi 25 persen, prestasi 20 persen dan mutasi 5 persen.

”Paling besar melalui jalur domisili. Calon murid bersaing dengan calon murid dengan domisili terdekat dari sekolahnya. Bisa juga calon murid yang jangkauannya masih memenuhi syarat dekat dengan sekolah tidak lolos seleksi karena keduluan pendaftar lain dan dilihat dari perangkingannya,” ujarnya.



Pos terkait