Gubernur Kalteng Siap Pasang Badan untuk Presiden, Ada Apa?

gubernur kalteng
RAPAT: Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, usai menggelar rapat dengan berbagai pihak membahas penanganan Covid-19 dan situasi masyarakat terkini, kemarin.

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran mengingatkan kepada semua pihak di wilayah ini, agar tidak ada aksi demo atau unjuk rasa yang tidak perlu terkait kondisi Covid-19 saat ini. Apalagi sampai meminta menurunkan Presiden.

Sugianto menegaskan, seluruh elemen dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah sudah bekerja dengan sangat keras terkait penanganan Covid-19. Sehingga diharapkan semua pihak dapat mendukung langkah-langkah​ yang dilakukan pemerintah selama ini.

Bacaan Lainnya

“Jangan ada lagi demo-demo yang ingin menurunkan​ Presiden. Kita siap pasang badan untuk pak Presiden yang sah,” tegasnya usai melakukan pertemuan dengan tokoh adat dan tokoh agama, Senin (26/7) kemarin.

Dalam kondisi saat ini lanjut Sugianto, semua pihak harus saling mendukung untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Selain menjalankan protokol kesehatan dan vaksinasi, kebijakan pemerintah soal pembatasan sejumlah aktivitas di tengah masyarakat juga harus dijalankan.

Baca Juga :  Nadalsyah Mundur, Pengurus Demokrat Kalteng Bungkam

“Presiden sudah bekerja (menangani Covid-19​), sehingga tidak perlu ada aksi-aksi yang tidak perlu. Sekarang bagaimana menjalankan protokol kesehatan dengan maksimal,” ucapnya.

Sugianto juga menegaskan, pemerintah provinsi saat ini tengah menjalankan sejumlah kebijakan untuk menekan kasus penularan. Hanya saja masyarakat diingatkan tidak membandel dengan arahan dan tuntutan terkait penanganan Covid-19.

Ia menambahkan, berbagai kebijakan pemerintah selama ini dinilai tidak akan berjalan maksimal, apabila dari masyarakatnya​ tidak bisa bekerja sama. Pemerintah tentunya sangat mengharapkan keterlibatan masyarakat ini dapat menjadi motor penggerak pencegahan Covid-19.

“Kasarnya kalau kena Covid jangan salah pemerintah kalau masih tetap bandel. Sekarang rumah sakit sudah penuh, angka kematian banyak. Itu harus dilihat, sehingga protokol kesehatan harus dijalankan,” pungkas Sugianto. (sho/gus)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *