Jalan Kolam Licin, Banyak Mobil Tergelincir

terperosok 1
TERGELINCIR: Suasana kemacetan dan beberapa mobil melintir di KM 06, Jalan Ahmad Shaleh, Kelurahan Mendawai Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Sabtu (27/5). (Istimewa)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Kemacetan di KM 06, Jalan Ahmad Shaleh, ruas Pangkalan menuju Kotawaringin Lama (Kolam), Kelurahan Mendawai Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) makin menyengsarakan pengguna jalan.

Kemacetan diakibatkan oleh para pengemudi yang tidak sabar dan saling berebut untuk melintas. Selain itu terdapat sejumlah mobil yang melintir hingga keluar badan jalan. Ratusan kendaraan roda empat mengular hingga ke perbatasan Raja Seberang pada Sabtu (27/5/2023)

Bacaan Lainnya

Antrean panjang hingga pukul 18.20 WIB masih belum dapat terurai, dan penumpukan kendaraan semakin bertambah panjang.

Sementara itu, kendaraan-kendaraan yang melintir keluar jalur terus berupaya kembali ke jalurnya, namun usaha tersebut sia-sia lantaran jalan terlalu licin.

Bahkan satu mobil terlihat ditahan sejumlah orang, agar tidak terbalik karena posisinya sudah berada di bibir jalan timbunan setinggi hampir 50 centimeter.

Baca Juga :  Sering Jemput Anak Orang, Duda Di Pangkalan Banteng Ini Dijemput Polisi

Salah seorang warga Kolam yang terjebak kemacetan Irwan mengatakan, disaat timbunan jalan sedang dikerjakan, tiba-tiba turun hujan sehingga membuat jalan menjadi licin dan mobil banyak yang melintir keluar jalur.

“Kita engga tega membiarkan mobil yang keluar jalur berupaya naik sendiri, sehingga kita bahu membahu ikut mendorong, tetapi tidak mudah karena jalan sangat licin,” ujarnya.

Ia pesimis lalulintas kembali lancar dalam waktu cepat, karena dengan kondisi seperti saat ini jalan juga menjadi tidak mudah dilintasi.

“Saya sudah sering berjam-jam terjebak macet dititik ini, padahal roda enam sudah tidak ada tetapi tetap saja macet terjadi,” tandasnya.

Pengguna jalan lainnya Rosidi menyampaikan, kemacetan dari sore hingga malam hari lebih diakibatkan oleh saling berebutnya kendaraan untuk melintas, lantaran di titik tersebut terjadi penyempitan karena masih dalam tahap peningkatan, terlebih saat hujan jalan menjadi sangat licin.

“Sebagai pembelajaran, truk sudah dilarang melintas, artinya kalau tidak saling menghargai dan saling berebut jalan begini akibatnya,” pungkasnya.(tyo/sla)



Pos terkait