Jalan Putus Langsung Ditangani, Pelat Mobil Banyak Lepas

Menembus Banjir di Trans Kalimantan Ruas Kasongan - Kereng Pangi

banjir di jalur vital Jalan Trans Kalimantan
LANGSUNG DITANGANI: Alat berat dikerahkan untuk menimbun jalan yang putus di jalur Kasongan – Kereng Pangi, Senin (15/11). (HARI SOSILO/RADAR SAMPIT)

Curah hujan yang masih tinggi di wilayah Kabupaten Katingan, membuat banjir di jalur vital Jalan Trans Kalimantan ruas Kasongan – Kereng Pangi terus meninggi. Jalan bankan sempat putus karena ada gorong-gorong yang hancur diterjang air.

=====

Bacaan Lainnya

Mobil yang ditumpangi Radar Sampit mulai melambat saat memasuki wilayah Kota Kasongan, Minggu (14/11) siang. Dari kejauhan, sejumlah mobil tampak parkir di mulut genangan air yang merendam jalan. Mereka masih memantau keadaan dan sejumlah kendaraan serupa yang datang dari arah Kasongan.

Setelah sempat berhenti sebentar memantau situasi, mobil mulai bergerak perlahan. Jalan memasuki Kasongan yang lebar tersebut sepenuhnya terendam. Panjangnya sekitar seratus meter lebih. Rendaman air di titik itu ibarat menu pembuka untuk menerjang banjir parah yang titik selanjutnya sampai Kereng Pangi.

”Harus hati-hati. Jangan sampai mobil mogok di tengah banjir. Apalagi jika beriringan. Bakal macet panjang,” kata Untung, sopir mobil dari Palangka Raya.

Baca Juga :  Empat Galian C di Kotim Diduga Ilegal, Lokasinya di Sini

Melewati banjir di Kasongan perlu perjuangan. Beberapa kali mobil harus berhenti menunggu antrean. Jalan yang biasanya bisa dilewati kendaraan secara bersamaan dari arah berlawanan, kini harus bergantian. Hal tersebut untuk menghindari kemacetan.

Titik banjir kian parah saat memasuki jalur menuju Kereng Pangi. Tak ada petugas yang berjaga. Pengendara harus berjuang sendirian melewati rendaman yang di beberapa titik airnya cukup dalam dengan arus yang deras.

Rendaman air tercatat lebih dari 20 titik. Waktu tempuh perjalanan yang biasanya hanya 20 menit, menjadi dua jam lebih di jalur tersebut. Banjir tersebut membuat puluhan kendaraan harus antre melintas.

Derasnya arus air membuat pelat sejumlah mobil dan motor lepas. Berbagai pelat itu lalu dipajang masyarakat di pohon-pohon kayu di pinggir jalan.

”Pelat mobil dan sepeda motor yang lepas kami temukan. Bermacam-macam. Ada pelat dinas dan pelat dan dari luar Kalimantan. Kami temukan saat bermain air dan kami pasang di pohon kayu,” ujar Andi, anak usia 12 tahun bersama sejumlah rekannya, Senin (15/11).



Pos terkait