Untuk kesekian kalinya Dinas Perhubungan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali mengaktifkan lampu merah di perempatan Jalan MT Haryono-Kapten Mulyono. Antrean panjang kembali terjadi saat lampu merah menyala.
HENY-radarsampit.com, Sampit
Kecelakaan maut yang menimpa Misri, pengendara motor yang melintas di perempatan Kapten Mulyono Rabu (24/5) lalu, memaksa instansi terkait lebih serius memperhatikan jalur padat tersebut. Aktivasi lampu pengatur lalu lintas jadi salah satu solusi.
Alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) tersebut kembali diaktifkan setelah sekian lama hanya isyarat lampu kuning yang dinyalakan. Namun, sehari setelahnya lampu lalu lintas kembali dinonaktifkan.
Maju mundur aktivasi itu dilakukan karena tenaga teknis Dishub Kotim melakukan kajian teknis untuk menentukan durasi yang tepat dan efektif. Mereka menghitung kepadatan lalu lintas atau Classified Turning Movement Counting (CTMC) di jalur tersebut.
”Survei kajian teknis pada saat jam padat dan jam libur sudah dilakukan selama tiga hari. Traffic light kembali diaktifkan dengan durasi di arah utara 30 detik, tidak ada perubahan dari awal, selatan sebelumnya 18 detik ditambah 25 detik, timur 18 detik tidak ada perubahan, dan barat dari 15 detik menjadi 14 detik,” kata Suparmadi, Kadishub Kotim melalui Rino Mulya, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dishub Kotim, Selasa (30/5).
Menurut Rino, langkah yang dilakukan pihaknya ibarat memakan buah simalakama (serba salah). Diaktifkan membuat antrean panjang, karena jarak antara lampu merah dengan Bundaran Habaring Hurung terlalu dekat dan hanya satu jalur. Selain itu, menjadi satu-satunya jalan yang boleh diakses angkutan logistik dan material bangunan.
”Tapi, kalau tidak diaktifkan menimbulkan kerawanan lalu lintas,” katanya.
Di sisi lain, lanjutnya, diaktifkannya traffic light juga dapat mengurai kepadatan lalu lintas, khususnya yang melewati Jalan Kapten Mulyono. ”Awal-awal saat traffic light diaktifkan memang antreannya cukup panjang. Setelah diaktifkan lagi, pengendara mobil atau motor yang tidak ada kepentingan lewat Jalan Kapten Mulyono memilih melewati jalan lain. Ada yang melewati Jalan Ahmad Yani, Pelita, dan jalan pintas lainnya,” ujarnya.