Korban sendiri tinggal di rumah kakek dan neneknya sejak duduk di bangku kelas 6 SD. Dan awalnya sang kakek sering mencium korban yang diakui sebagai tanda kasih sayang.
Namun lama-lama setelah korban beranjak dewasa hingga duduk di bangku SMA, kakeknya semakin berani berlaku tidak senonoh. Terutama jika neneknya sedang tidak ada di rumah. Si kakek selalu melancarkan aksi pencabulannya. Dan saat korban berupaya melawan dan mengunci pintu, korban justru dimarahi dan dipukul kakeknya.
Korban yang tidak kuat mengalami perlakuan bejat sang kakek kemudian menceritakan penderitaannya kepada temannya. Lalu temannya menyarankan agar korban merekam perbuatan kakeknya secara diam-diam. Rekaman inilah yang menjadi bukti kuat untuk menjerat kakeknya sendiri di hadapan hukum. (mex/fm)