Kekeh Bertahan, Wakil Ketua Pengurus Pasar Keramat: Kami Menolak 1000 Persen

menolak ditertipkan pasar keramat
MENOLAK: Wakil Ketua Pengurus Pasar, Amsari saat adu argumen dengan pertugas penertiban Pasar Keramat, Senin (28/7/2025) (Yuni/Radar Sampit)

SAMPIT, radarsampit.com – Polemik penertiban Pasar Keramat, Sampit, Kalimantan Tengah terus memanas. Wakil Ketua Pengurus Pasar Asmuri, menegaskan pihaknya menolak keras upaya relokasi pedagang ke dalam area pasar resmi.

“Kami menolak 1000 persen. Bahkan saya pribadi akan tetap bertahan. Karena kami tidak pernah diajak musyawarah, dan penertibannya tidak adil,” kata Asmuri, Senin (28/7/2025).

Bacaan Lainnya


Menurutnya, alasan penertiban karena lapak berdiri di atas drainase dianggap tidak relevan.

Ia menyebut bangunan yang dimaksud tidak menghalangi aliran air, dan bahkan dibangun tanpa tiang yang menancap ke saluran.

“Yang lebih parah itu malah di dalam pasar. Bangunannya berdiri di atas sungai. Tapi itu dibiarkan. Kami justru yang di luar jadi sasaran. Ini tidak adil,” ujarnya.

Asmuri juga menyebut tidak ada jaminan tempat di dalam pasar bisa menampung seluruh pedagang.

Bahkan pendataan pun, menurutnya, tidak pernah dilakukan secara menyeluruh.

“Enggak ada tempat buat kami. Kami enggak pernah didata. Kalau pun ada, tetap enggak cukup. Kami sudah 27 tahun di sini, bukan pedagang baru,” tegasnya.

Baca Juga :  Beli BBM Dibatasi, Pelangsir Datangi Wali Kota Palangka Raya, Akhirnya Begini

Ia juga menekankan bahwa pihaknya siap tertib, asal tidak digusur. “Kalau memang penataannya butuh ditarik sedikit supaya tidak ke jalan, kita ikut. Tapi jangan digusur. Itu tidak manusiawi,” katanya.

Menurutnya, macet yang kerap terjadi di kawasan itu pun lebih disebabkan ulah pengendara atau pembeli yang parkir sembarangan, bukan karena keberadaan pedagang.

Jika tetap dilakukan penggusuran, pihaknya berencana menempuh jalur hukum. “Ini soal perut, bukan korupsi. Kalau tetap dipaksa, akan ada perlawanan,” pungkasnya. (yn)



Pos terkait