Kerasnya Perjuangan Tenaga Kesehatan ketika Puskesmas Terendam

Bagi Waktu Urus Rumah Kebanjiran, Berjibaku Selamatkan Peralatan Kesehatan

kesehatan
ANTAR BANTUAN: Wakil Bupati Kotim Irawati meninjau Puskesmas Bukit Santuai yang terendam banjir sekaligus mengantar bantuan untuk warga terdampak bencana tersebut, Jumat (27/8). (RADAR SAMPIT)

Banjir yang melanda Kecamatan Bukit Santuai, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), juga merendam fasilitas kesehatan setempat. Meski ditimpa bencana, petugas kesehatan setempat berusaha agar pelayanan terhadap warga tak terhenti.

HENY, Sampit

Bacaan Lainnya

Terendamnya Puskesmas Bukit Santuai jadi perhatian serius Wakil Bupati Kotim Irawati. Orang nomor dua di Bumi Habaring Hurung ini langsung meninjau lokasi dalam road show-nya ke sejumlah titik banjir di Kotim untuk menyerahkan bantuan secara langsung.

Ketinggian air di puskesmas tersebut sempat mencapai sebahu orang dewasa. Dalam kunjungannya, Irawati mengecek fasilitas dan alat kesehatan di puskesmas tersebut.

”Layanan kesehatan untuk sementara dipindahkan di Aula Kecamatan Bukit Santuai,” kata Irawati.

Melihat letak puskesmas yang berada di dataran rendah dan berpotensi jadi langganan banjir, Irawati akan mengusulkan relokasi bangunan tersebut. ”Dilihat nanti. Kalau banjir membuat layanan sampai terganggu, pemerintah akan rencanakan relokasi bangunan puskesmas,” ujarnya.

Baca Juga :  Aparat Keamanan Pantau Titik Rawan Banjir di Sebangau Kuala

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Puskesmas Bukit Santuai Roly Pahrizanuari mengatakan, layanan fasilitas kesehatan di Puskesmas Bukit Santuai sempat terganggu. Sejumlah alat kesehatan terendam banjir setelah hujan yang terjadi Minggu (22/8) lalu.

”Mulai tengah malam Senin (23/8), ketinggian banjir sampai sedada orang dewasa. Besoknya sampai Rabu (25/8), banjir terus meninggi sampai sebahu. Kamis mulai turun dan hari ini (kemarin, Red) mencapai selutut. Air benar-benar surut setelah magrib. Lantai sudah nampak,” kata Roly, Jumat (27/8).

Selama banjir, pihaknya mendirikan posko kesehatan darurat di Aula Kecamatan Bukit Santuai yang letaknya 200 meter dari puskesmas. ”Letak Puskesmas Bukit Santuai memang lebih rendah. Setiap hujan deras yang berlangsung lama, sudah biasa jadi langganan banjir. Jadi, kami langsung cepat melakukan evakuasi dan mendirikan posko darurat,” katanya.

Meski sudah melakukan evakuasi, ada beberapa alat kesehatan yang tidak sempat diselamatkan, seperti kasur, kursi, alat oksimetri, satu set alat bedah minor, dan beberapa obat-obatan. Bahkan, 71 tenaga kesehatan puskesmas berusaha membagi waktu melayani pasien sambil mengamankan perabotan rumah masing-masing yang ikut terendam banjir.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *