Kesedihan Mendalam Amanda Manopo

Antar Ibunda ke Peristirahatan Terakhir

amanda manopo
Amanda Manopo.

Sementara itu manajer Amanda, Ricco Richardo menjelaskan, Henny memiliki komorbid diabetes. Sebelum masuk RS. Henny sempat menjalani isolasi mandiri di rumah selama dua minggu. Keluhannya batuk kering. “Udah aku bawain obat, katanya makan udah enakan. Terus minta doa cepat sembuh,” kata Ricco.

Kemudian, pada 19 Juli lalu, dia merasa ada yang tidak beres dengan kondisi Henny. Sebab suaranya terdengar seperti orang yang sedang mengalami sesak napas. “Terbata-bata gitu ngos-ngosan, tapi dia bilang nggak apa-apa. Lagi happy nonton Ikatan Cinta katanya,” sambung dia.

Saat itu juga, Ricco menyarankan pihak keluarga untk membawa Henny ke rumah sakit. Namun, Henny menolak lantaran merasa dirinya baik-baik saja. Malam itu juga, Ricco pun berinisiatif mengantar tabung oksigen ke kediaman Henny.

Keesokan harinya, dia mendapat kabar bahwa tangan Henny sudah tak bisa digerakkan. Sampai akhirnya, pihak keluarga memutuskan untuk membawa Henny ke RS Premier Bintaro. Kondisi Henny menurun sampai akhirnya dipindahkan ke ICU RS Mitra Keluarga Kemayoran.

Baca Juga :  Tekanan Darah Tak Stabil, Kondisi Tukul Arwana Masuk Fase Akut

Kondisi Henny sempat membaik di hari pertama, sampai akhirnya koma di hari kedua. Menurutnya, kondisi itu diperparah karena Henny mengalami penggumpalan darah di bagian otak. “Saturasi oksigen tadi pagi bagus, 90. Siang 70,” papar Ricco.

Sejam sebelum dinyatakan meninggal, dia juga diberitahu oleh Amanda bahwa Henny kritis untuk kesekian kali. Sampai akhirnya, pada pukul 16.00, Henny menghembuskan napas terakhirnya. “Yang penting kami keluarga sudah berusaha maksimal memberikan pertolongan dan menemani Mami. Tapi memang Tuhan punya kehendak lain,” ujar Amanda. (shf/ayi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *