Desa Bawan saat itu dalam kondisi banjir. Namun, kediaman Jumiati tidak sampai terendam karena berada di dataran yang cukup tinggi dan jauh dari rumah tetangga. Meski demikian, di beberapa titik yang tak jauh dari rumah, ada genangan banjir di ketinggian sekitar 5-10 cm.
Kabar meninggalnya balita asal Desa Bawan sampai juga ke Wakil Bupati Kotim Irawati. Sehari pascakejadian tersebut, Irawati bersama Kepala Pelaksana BPBD Kotim Rihel, Kepala Dinas Sosial Kotim Wiyono, Direktur Radar Sampit Siti Fauziah, datang langsung mengunjungi rumah duka dan menemui Cahya.
Dalam pertemuan itu, Irawati mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Aqmar. Cahya menangis dalam dekapan Irawati dan meluapkan semua kesedihan yang menyiksa hati dan perasaannya.
Cahya mengatakan, saat kejadian dirinya tidak berada di Desa Bawan. Anaknya dititipkan ke orang tuanya. Cahya berangkat ke Kota Sampit dengan niatan mencari kerja.
”Anak saya ini segalanya bagi saya. Dia mengajarkan saya artinya tanggung jawab dan semangat menjalani kehidupan. Dia semangat hidup saya, makanya saya pergi ke Sampit ingin mencari kerja demi membahagiakan dia,” kata Cahya dengan air mata bercucuran.
Cahya berjuang seorang diri tanpa suami. Saat ini suaminya sedang terlibat masalah, sehingga ia melahirkan anaknya tanpa ada suami yang mendampinginya. ”Dari lahir sampai meninggal, anak saya belum pernah melihat bapaknya. Suami saya saat ini sedang ada masalah yang membuat kami tidak bersama,” katanya.
Menyikapi kejadian ini, Cahya tak lantas menyalahkan orang tuanya yang lalai menjaga anaknya. ”Saya tidak menyalahkan orang tua, karena ini sudah takdir yang maha kuasa, saya ikhlas, tetapi saya selalu terbayang wajahnya, itu yang membuat saya sangat bersedih,” ujar Cahya.
Irawati turut berduka atas kejadian yang menimpa Cahya. Sebagai seorang perempuan yang juga menjadi seorang ibu, dia merasakan kesedihan seperti yang dialami Cahya. ”Kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita semua agar lebih berhati-hati lagi menjaga, memantau, dan merawat anak kecil. Terutama di daerah yang rawan banjir seperti di Desa Bawan,” ujarnya.