Kotim Targetkan 67 Ribu Vaksinasi, tapi….

vaksinasi Covid-19
VAKSINASI MASSAL: Gubernur Kalteng Sugianto Sabran bersama Bupati Kotim Halikinnor dan pajabat lainnya memantau kegiatan vaksinasi massal di SMKN 1 Sampit, beberapa waktu lalu. (YUNI PRATIWI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menargetkan capaian vaksinasi Covid-19 di Kotim sebanyak 67 ribu lebih sasaran vaksin. Akan tetapi, untuk mendongkrak capaian vaksinasi itu masih terkendala ketersediaan dosis vaksin.

”Kita punya target 67 ribu lebih harus tercapai. Dalam minggu ini berapa vaksin yang di dropping provinsi harus dihabiskan,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kotim Umar Kaderi, Kamis (1/7).

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Pendistribusian vaksin Covid-19, lanjutnya, menjadi kendala masih rendahnya target vaksinasi yang harus dicapai. Padahal, antusiasme masyarakat untuk menerima vaksin cukup tinggi.

Satu puskesmas ditargetkan memberikan suntik vaksin pada 150 orang setiap harinya. Akan tetapi, karena keterbatasan vaksin, target itu tidak bisa terpenuhi.

”Alhamdulillah antusiasme tinggi, tapi tidak diimbangi dengan ketersediaan vaksin yang ada di Kotim. Kekurangan vaksin itu tidak hanya di Kotim, tapi memang terjadi di seluruh Indonesia,” ungkapnya.

Baca Juga :  Angkut BBM, Api Amuk Pikap, Nyaris Panggang Sopirnya

Kurangnya stok vaksin di fasilitas kesehatan yang melayani kegiatan vaksinasi, lanjutnya, sering menimbulkan kerumunan hingga mendapat keluhan dari masyarakat. Tak sedikit masyarakat yang merasa kecewa karena gagal divaksin dengan alasan vaksin habis.

”Saat ini laju pelaksanaan vaksinasi tidak diimbangi dengan adanya vaksin, sehingga kami tidak memungkiri ada keluhan dari masyarakat bahwa vaksin habis. Terjadinya kerumunan di Puskesmas karena ingin mendapatkan vaksinasi,” kata Umar.

Dia menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19 di setiap fasilitas layanan kesehatan, pihaknya terus mengajukan permintaan vaksin apabila stok mulai menipis. Namun, lagi-lagi pihaknya hanya bisa mengajukan, tetapi provinsi yang menentukan berapa banyak dosis vaksin yang nantinya didistribusikan.

”Koordinasi kami untuk permintaan vaksin seperti ini, Kapolres minta ke Kapolri, Dandim minta ke Danrem, Bupati minta ke Gubernur, saya minta ke Dinkes Provinsi. Jadi, semua berkoordinasi. Hingga saat ini dukungan stakeholder sudah luar biasa,” pungkasnya. (yn/ign)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *