Di samping itu, lanjutnya, hal yang tidak kalah penting, melalui sosialisasi tersebut setidaknya perangkat desa dan masyarakat dapat mengenali tanda-tanda akan bencana, terutama banjir, sehingga langkah persiapan dan penanganan dapat dilakukan cepat.
”Saya berharap desa-desa lainnya dari jenjang terbawah di Kotim juga dapat segera dikembangkan sebagai desa siaga tangguh bencana mengingat pentingnya mitigasi bencana melalui kesiapsiagaan desa,” katanya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kotim Rihel mengatakan, pembentukan Desa Tangguh Bencana merupakan tindak lanjut Peraturan Kepala BNPB Nomor 1 Tahun 2012. Pembentukan Desa Tangguh Bencana salah satunya untuk menyiapkan personel dan aparat agar siap menghadapi dan mengidentifikasi bencana yang terjadi. (hgn/ign)