KPU Tidak Akan ubah Format Debat

Gagasan Tiga Capres Dinilai Belum Konkret

debat capres
Capres nomer urut 3 Ganjar Pranowo, Capres nomer urut 2 Prabowo Subianto dan Capres nomer urut 1 Anies Baswedan saat debat Capres Cawapres pertama di halaman Gedung KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023).Foto:MIFTAHUL HAYAT/JAWA POS

JAKARTA, radarsampit.com – Debat perdana pemilihan presiden 2024 tuntas digelar. Atas pelaksanaan tersebut, Komisi Pemilihan Umum menilai jalannya debat cukup menarik. Sehingga kedepannya, format debat akan dipertahankan.

Hal itu ditegaskan Ketua KPU RI Hasyim Asyari. Dia menuturkan, format debat dengan menempatkan 4 dari enam segmen untuk saling sanggah berlangsung baik. Itu terlihat dari jalannya debat yang cukup seru.

Bacaan Lainnya

Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan masing-masing capres, membuat orisinalitas pertanyaan terjaga dan sulit ditebak. “Format seperti ini juga akan kita gunakan untuk debat selanjutnya, debat yang kedua ketiga, keempat, dan kelima,” ujarnya.

Sementara soal substansi pernyataan ataupun gimmick yang dilakukan capres, dia enggan mengomentari. Sebab itu diluar hak KPU. Baginya, itu ruang bagi pemilih untuk menilai dan mengukur kualitas capres.

Soal evaluasi, salah satu yang menjadi catatan adalah keterlambatan acara. Dari yang semula dijadwalkan pukul 19.00 WIB, baru dimulai pada 19.20. Namun bagi Hasyim, itu masih dalam taraf wajar. “Namanya banyak orang. Harus ada penyesuaian – penyesuaian,” tuturnya.

Baca Juga :  Bawaslu Temukan Pemilih Coblos Lebih dari Sekali di 2.143 TPS

Untuk debat kedua pada 22 Desember sendiri, Hasyim menyebut akan mulai dipersiapkan. Untuk lokasinya, KPU masih menunggu informasi dari pihak penyiaran. Dari sisi KPU, sedang digodok nama-nama panelis.

“Sudah ada nama-nama cuman belum kita pastikan, kita matangkan lagi sesuai dengan tema yang akan diajukan,” jelasnya.

Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo berharap, debat menjadi ruang edukasi bagi masyarakat untuk mengenal para pemimpin melalui gagasan dan programnya. “Para pemilih mendapatkan preferensi dari cara berpikir apa yang ada di konsep atau visi misi masing masing,” ujar Ganjar.

Lebih lanjut lagi, agar masyarakat bisa mengenal lebih jauh pasangan capres-cawapres, suami Siti Atikoh Supriyanti itu mengusulkan agar sesi tanya-jawab diprioritaskan. Bukan soal durasi tetapi porsi.

Menurutnya, ruang tanya jawab harus lebih diperbanyak, sehingga hasil debat bisa menunjukkan apa yang menjadi pikiran, refleksi dan jawaban spontan dari masing-masing pasangan kandidat. “Sesi tanya jawab sangat penting,” bebernya.



Pos terkait