Nanti, kata dia, jemaah menjalani dua kali pemeriksaan. Pemeriksaan pertama dijadwalkan pada awal November 2023. Dimulai dengan skrining kesehatan untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka lebih dini. Dengan begitu, bagi yang memiliki masalah kesehatan ada waktu untuk melakukan pemulihan.
”Sehingga pada pemeriksaan kedua, kalau sudah baik, berhak melunasi,” jelasnya. Hal itu, imbuh dia, merupakan ikhtiar agar kasus jemaah sakit dan wafat di Saudi bisa ditekan. Sebagai informasi, pada penyelenggaraan haji 2023, jumlah jemaah haji wafat mencapai 752 orang.
Sosialisasi terkait hal itu juga akan dilakukan Kemenag sejak dini. Rencananya, Kemenag menggelar muzakarah perhajian di Jogjakarta pada 23–25 Oktober 2023. Pada muzakarah ini akan dibahas sejumlah hal terkait haji, termasuk masalah syarat istitha’ah kesehatan. Muzakarah nanti diikuti perwakilan ormas keagamaan dan praktisi kesehatan. (mia/c19/oni)