Kurir Ditangkap Polisi, Sabu Kalbar Gagal Masuk Kalteng

kurir sabu
JUMPA PERS : Kapolres Lamandau AKBP Bronto Budiyono menginterogasi dua kurir sabu asal Kalimantan Barat. RIA/RADAR SAMPIT

NANGA BULIK, radarsampit.com – Dua kurir sabu-sabu dibekuk polisi di Jalan Trans Kalimantan kilometer 18 Desa Kujan, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, Rabu (9/11) lalu.

Biasanya kurir sabu lintas provinsi membawa paket sabu menggunakan mobil. Kurir yang satu ini mulai mengganti strategi.  Demi mengelabui polisi dan menghemat biaya perjalanan , dua orang kurir sabu asal Kalimantan Barat (Kalbar) ini memilih naik sepeda motor .

Bacaan Lainnya

Sabu yang dibawa kurir berhasil digagalkan oleh Satuan Reserse (Satres) Narkotika dan Obat-obatan Berbahaya (Narkoba) Kepolisian Resor (Polres) Lamandau.

Kapolres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono didampingi Kasatres Narkoba, IPTU Aditya Arya Nugroho saat gelar perkara menjelaskan, pengungkapan kasus peredaran narkoba ini berawal dari informasi masyarakat akan ada kurir narkoba yang masuk wilayah Kalteng melalui jalur darat.

Berbekal informasi itu, petugas melakukan penyelidikan di Jalan Lintas Provinsi Kalteng-Kalbar.

Baca Juga :  Apes! Ditangkap Polisi Gara-Gara Buka Lapak Judi Dadu Gurak

“Sekitar pukul 05.30 WIB, anggota kami memberhentikan kendaraan bermotor roda dua yang digunakan dua orang yakni TF (28) dan IB (23) yang gerak-geriknya mencurigakan,” ujarnya.

Ketika akan melakukan interogasi kepada kedua pengendara, seorang membuang sesuatu yang diduga narkoba. Kemudian petugas melakukan tes urine, dan diketahui TF  dan IB positif narkoba.

“Anggota juga berhasil menemukan barang bukti narkoba seberat 102,02 gram yang sebelumnya dibuang oleh tersangka ke parit jalan. Kemudian kedua tersangka dibawa ke Mapolres untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” terang Bronto.

Dari pengakuan tersangka,  mereka  mengambil barang haram itu dari Kalbar dan akan diantar menuju ke Kalteng, tepatnya ke kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

“Kedua tersangka mengaku tidak mengenal pemilik sabu karena dihubungi melalui handphone dan keduanya mengaku baru pertama kali menjadi kurir, mereka juga baru menerima uang jalan Rp 700 ribu, sisa upah ditransfer setelah pengiriman berhasil diterima di tujuan,” sebutnya.



Pos terkait