Lambat Surut karena Drainase Buntu  

Drainase Buntu
Wakil Bupati Kotim melakukan pengawasan kegiatan normalisasi drainase di Jalan Menteng Sawahan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sabtu (15/5). (ISTIMEWA)

SAMPIT – Kawasan Pelalangan, Kelurahan Sawahan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, sering kebanjiran saat hujan deras.  Kondisi ini menarik perhatian para pejabat di Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur. Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Kotim Machmoer meninjau langsung normalisasi aliran drainase di Pelalangan, Kelurahan Sawahan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sabtu (15/5).

Pantauan Radar Sampit, saluran air di sisi barat Pelalangan sering meluap saat hujan deras. Air sungai menyeberang Jalan Menteng, lalu masuk ke permukiman. Banjir  semakin parah jika sungai di sepanjang Jalan Pramuka ikut meluap. Air dipastikan juga akan melimpah ke permukiman. Jika sudah seperti ini, air akan terjebak di permukiman. Butuh waktu lama untuk surut karena drainase di permukiman belum saling terhubung. Misalnya di sepanjang Jalan Antang Barat, banyak drainase buntu di sisi kiri dan kanan jalan karena sebagian pemilik rumah tidak memasang gorong-gorong. Mereka menimbun parit untuk menghubungkan jalan dan halaman rumah.

Bacaan Lainnya
Baca Juga :  Wabup Kotim Ungkap Pahitnya Kehilangan Keluarga "Dihajar" Covid-19

Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati mengatakan, sudah 10 tahun drainase ini tidak dinormalisasi. ”Apabila hujan deras pasti air akan tergenang sampai masuk ke dalam rumah warga. Sebagian gorong gorong juga mampet karena tersumbat sampah,” ungkapnya.

Normalisasi drainase yang dilakukan diharapkan dapat menjadi solusi jangka pendek mengatasi kawasan permukiman yang tergenang banjir. Sebab jika saluran pembuangan air  sudah bersih, diharapkan tidak lagi banjir karena  air hujan bisa mengalir langsung ke sungai.

Menyikapi instruksi bupati, pihaknya langsung bergerak cepat, mengingat intensitas hujan cukup tinggi.

Dengan adanya normalisasi tersebut diharapkan kawasan permukiman tidak lagi tergenang banjir dan bisa berubah menjadi daerah nyaman. Selain itu masyarakat diminta menjaga lingkunganya dan tidak membuang sampah sembarangan. (yn/yit)

 



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *