PANGKALAN BUN – Ribuan pemudik jalur laut yang menggunakan kapal Pelni dan Dharma Lautan Utama (DLU) dari Pelabuhan Panglima Utar Kumai telah tiba di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang dan Tanjung Pelabuhan Perak Surabaya. Pemudik bisa menikmati perjalanan dengan tenang krena gelombang laut tidak begitu terasa.
“Selama dalam perjalanam laut tenang, gelombang juga engga terasa, ada sedikit goyang tetapi secara keseluruhan tidak begitu berpengaruh,” kata Suwarno saat berada di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang.
Sementara itu Kepala Stasiun Meteorologi (Stamet) Bandara Iskandar Pangkalan Bun Aqil Ikhsan mengatakan, prakiraan gelombang berlaku mulai tanggal 28 April sampai 1 Mei 2022 hingga pukul 19.00 WIB terpantau aman.
“Ketinggian gelombang sampai tanggal 30 April 2022 mencapai 1,4 meter atau tergolong rendah, dan sangat aman untuk pelayaran,” ujarnya, Jumat (29/4).
Menurutnya, kondisi cuaca terbilang bagus dengan kecepatan angin maksimal 15 knot, meski demikian di perairan laut Jawa diperkirakan hujan dengan kategori ringan.
Disebutkannya, kondisi gelombang dan cuaca yang bagus tersebut dikarenakan siklon mulai menjauh dari wilayah Indonesia, lebih berdampak di wilayah selatan Pulau Jawa.
“Kondisi cuaca di perairan diperkirakan hujan ringan, tapi insyaallah aman karena siklon sudah mulai menjauh dari wilayah Indonesia,” terangnya.
Terkait dengan kondisi cuaca ekstrem di Kotawaringin Barat, dimana terjadi hujan lebat dengan sambaran petir pada Kamis (28/4) malam, ia menekankan bahwa hal tersebut terjadi lantaran adanya pengaruh tidak langsung dari siklon.
“Di wilayah kita terjadi konvergensi atau belokan angin sehingga menambah pertumbuhan awan konvektif,” pungkasnya. (tyo/yit)