Lebaran Tahun Ini Bikin Pedagang Pakaian Kembali Tersenyum

Membeli pakaian baru pada momen Lebaran sudah menjadi tradisi masyarakat. Perayaan Idulfitri 1443 Hijirah tahun ini disambut dengan antusias
PAKAIAN: Pedagang pakaian di lantai II PPM yang terlihat menawarkan dagangannya ke para pengunjung, Kamis (28/4). (HENY/RADAR SAMPIT)

“Beda zamannya sekarang, pandemi Covid-19 memang membuat kebiasaan masyarakat berbelanja jadi sedikit berbeda. Biasanya sebelum pandemi mulai H-7 sampai H-3 itu ramai pembeli, sekarang enggak. Mulai H-10 sudah ramai,” ujarnya.

Fatimah memasarkan pakaian dari harga Rp 10 ribu – Rp 500 ribu. Pengunjungnya paling banyak mencari gamis. “Saya jual semua pakaian dari anak-anak, remaja, dewasa, cewek, cowok ada. Tapi, kalau Lebaran yang paling laku dicari memang gamis,” ucap pedagang yang memiliki lima kios pakaian di PPM ini..

Bacaan Lainnya

PPM buka mulai pukul 09.00-16.00 WIB. Ada 400an kios di PPM, sekitar 200 kiosnya diisi oleh pedagang pakaian. “Ada 200 pedagang pakaian, yang masih aktif ada sekitar 100-an pedagang pakaian,” ujarnya.

Lonjakan pembeli juga dialami Hartati, pedagang Toko Haji Tati di lantai II PPM. Sama seperti pedagang yang lain, Tati mulai mengalami lonjakan keramaian pembeli sejak H-10. “Kalau toko saya baru kelihatan ramai pembeli itu sekitar H-10,” ujar pedagang kain di Pasar Inpress yang sudah berjualan sejak tahun 1988 ini.

Baca Juga :  Ini Strategi Citimall Sampit jika Pengunjung Membeludak saat Libur Lebaran

Permintaan paling banyak model pakaian midi dress dan pakaian seragam. “Yang lagi ngetren sekarang midi dress. Saya khusus jualan atasan, dress dan pakaian seragam aja dari ukuran S sampai super jumbo ada,” ujarnya.

Ditanya soal pendapatan, Tati mengakui penjualan Lebaran tahun ini jauh lebih meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Jauh beda lah, pendapatan tahun ini jauh lebih baik dikisaran Rp 5 juta – Rp 7 juta pada momen Lebaran tahun ini,” pungkasnya. (hgn/yit)



Pos terkait