Merasa Ditipu, Mantan Legislator Kotim Polisikan Pengusaha Sewa Alat Berat

polisikan pengusaha alat berat
TERTIPU: Korban penipuan, Yohanes, saat membuat laporan di kantor polisi, belum lama ini. (FAHRY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Seorang pengusaha penyewaan alat berat di Kabupaten Katingan berinisial SR, dilaporkan ke Polres Kotawaringin Timur (Kotim). Pelapornya adalah mantan anggota DPRD Kotim, Yohanes Aridian Hernan, yang berniat menyewa alat berat pada pengusaha itu. Namun, setelah uang disetor, alat berat yang dijanjikan tak kunjung datang.

Informasi dihimpun, perkara bermula ketika Yohanes berniat membuka lahan seluas 3,5 hektare di Desa Tumbang Lahang, Kecamatan Katingan. Dia menghubungi SR untuk menyewa alat berat jenis ekskavator.

Bacaan Lainnya

Keduanya bertemu di Kasongan, hingga terjadilah kesepakatan harga untuk melakukan pekerjaan tersebut. Namun, SR beralasan tidak bisa langsung memobilisasi alat berat, karena masih digunakan di areal lain.

”Kepada kami, SR berjanji setelah selesai pengerjaan, unit akan segera dikirim untuk mengerjakan di wilayah kami,” ujarnya, Jumat (20/1).

Setelah itu, lanjutnya, SR menelpon meminta uang muka untuk biaya mobilisasi alat dari Kasongan menuju lokasi pengerjaan sebesar Rp30 juta. Permintaan tersebut disetujui.

Baca Juga :  Musnahkan Sabu Senilai Ratusan Juta, Perbatasan Kalteng Bakal Dijaga Ketat

”Berjalannya waktu, kami mendapat info ada kendala kerusakan alat dan dalam masa perbaikan. Dalam kurun waktu tersebut, banyak alasan yang disampaikan dan SR dalam keadaan sakit dan lain-lain, sehingga belum bisa mobilisasi alat,” ungkapnya.

Selanjutnya, pada 6 Agustus 2022, SR menginformasikan sedang menunggu angkutan tronton ke lokasi. Ternyata, mobilisasi itu tidak terjadi. Bahkan, Yohanes mendapat informasi alat berat yang kembali rusak.

”Sudah terlalu lama kami menunggu kepastian alat untuk bekerja di lokasi dan kami tidak juga mendapat kepastian dari SR dengan bermacam alasan. Bahkan, pernah menelepon kami untuk meminta uang tambahan untuk perbaikan alat, namun tidak kami penuhi karena bukan tanggung jawab kami,” ujarnya.

Yohanes mengaku terus mendesak SR dan menanyakan kepastian alat berat bisa diturunkan, namun tidak digubris. Merasa dipermainkan, Yohanes melaporkan SR ke polisi. Dia berharap aparat dapat menindaklanjuti kasus itu agar terlapor bertanggung jawab terhadap perbuatannya. (ang/sir/ign)



Pos terkait