Radarsampit.com – Kasus penganiayaan terhadap dokter koas FK Unsri kini viral setelah beredarnya video berdurasi 12 detik yang memperlihatkan kejadian tersebut di sebuah kafe di Kawasan Demang Lebar Daun, Palembang pada Rabu (11/12).
Diketahui korban berinisial MLH adalah Chief Koas Mahasiswa Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) di Rumah Sakit Fatimah Palembang.
Motif penganiayaan ini diduga karena teman korban (LY) mengajukan protes karena tidak setuju dengan jadwal jaga koas yang bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru.
LY akhirnya mengadu ke mamanya dan meminta MLH bersama dua rekan lainnya untuk menemui mereka di sebuah kafe.
Diskusi tersebut awalnya berjalan dengan baik. Namun di tengah percakapan, mama LY merasa bahwa sikap korban terkesan meremehkan.
Pada akhirnya, pria berbaju merah yang diduga adalah sopir pribadi mama LY ikut merasa kesal dan langsung memukul korban berkali-kali. Saat itu korban masih mengenakan seragam koas warna abu-abu karena baru saja pulang dari rumah sakit.
Insiden pemukulan yang terjadi antara pukul 17.05-19.00 itu terekam oleh seorang pegawai kafe dan kini menjadi viral di media sosial.
Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka memar di area pelipis mata, wajah, dan bagian lainnya. Saat ini korban sedang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang dan telah menjalani pemeriksaan visum.
Setelah kejadian tersebut, beberapa petugas kepolisian dari Polda Sumsel datang untuk melakukan pemeriksaan dan meminta rekaman CCTV. Diketahui bahwa rekaman CCTV tersebut akan digunakan dalam proses pemeriksaan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Selatan, Komisaris Besar Polisi Sunarto, menyatakan bahwa MLH telah mengajukan laporan kepada Polda Sumatera Selatan terkait kasus penganiayaan pada Jumat (13/12).
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Dr. Syarif Husin, mengonfirmasi insiden pemukulan terhadap dokter koas dan mengecam tindakan kekerasan tersebut.
Untuk menyelidiki kasus ini, syarif juga mengatakan bahwa pihak FK Unsri telah membentuk tim investigasi internal yang bertugas mengumpulkan kronologi peristiwa dan mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan kasus tersebut.