SAMPIT, radarsampit.com – Malamang menjadi salah satu kegiatan yang dilombakan dalam Festival Habaring Hurung 2024. Tujuannya agar warisan leluhur tetap lestari.
Mursi, salah satu juri lomba malamang mengatakan, Lamang merupakan warisan leluhur yang perlu dilestarikan secara turun-temurun. Lamang merupakan makanan khas suku Dayak Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Dalam perkembangan zaman yang ada, lamang semakin hilang. Maka dari itu diadakan lomba lamang ini supaya tradisi ini tidak hilang,” kata Mursi.
Selain sebagai warisan leluhur, lamang juga biasa digunakan sebagai ritual bagi umat Hindu.
”Filosofi lamang adalah tongkat, karena lamang itu berasal dari beras ketan yang dicampur dengan santan, garam, dan sebagainya. Itu melambangkan kehidupan bagi orang yang melakukan kegiatan upacara tersebut,” ungkapnya.
Saat ini peserta yang mengikuti lomba lamang adalah mereka yang usianya sudah tidak muda lagi. Maka dari itu pihaknya berharap ada generasi muda yang turut ambil bagian dalam Lomba Malamang.
“Mudah-mudahan di tahun selanjutnya tidak hanya orang tua, tapi generasi muda juga harus tampil di depan sebagai garda terdepan untuk melestarikan budaya khususnya malamang ini di Bumi Habaring Hurung ini,” tandasnya.
Sementara itu, dalam lomba malamang ini ada beberapa aspek yang dinilai, antara lain kerjasama tim, kebersihan lingkungan tempat kegiatan lomba, cara menyajikan makanan, cita rasa makanan, hiasan yang ada pada meja penyajian, dan wawancara terhadap seluruh peserta.
Dalam wawancara, juri akan menanyakan seputar proses pembuatan lamang mulai dari awal hingga akhir. (yn/yit)